Yayasan Pendidikan Dakwah Sosial dan Kemanusiaan Dukung Pencegahan Penyebaran Paham Radikal di Poso

  • Whatsapp
Yayasan Pendidikan Dakwah Sosial dan Kemanusiaan Dukung Pencegahan Penyebaran Paham Radikal di Poso

POSO, BULLETIN.ID Yayasan Pendidikan Dakwah Sosial dan Kemanusiaan (YPDSK) Poso yang beralamat di Jalan Pulau Iriyan Jaya, kompleks Pondok Pesantren Amanah Putri Poso, Kelurahan. Gebangrejo, Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso,yang didirikan pada Tahun 2021 oleh Ustadz Muh. Amin Adnan, S.Sos.I yang juga merupakan Ketua Yayasan.

Yayasan Pendidikan Dakwah Sosial dan Kemanusiaan (YPDSK) Poso bergerak di bidang Pendidikan, Dakwah, Sosial dan Kemanusiaan bersama organisasi Poso Humanity Care (PHC) dan organisasi Indonesia Humanity Care (IHC). 

Yayasan Pendidikan Dakwah Sosial dan Kemanusiaan (YPDSK) Poso telah terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta memiliki legalitas pengesahan badan hukum berdasarkan Akta Notaris Nomor: 16 Tanggal 08 Juni 2021, SK KEMENKUMHAM RI Nomor: AHU-0014087.AH.01.04 Tahun 2021 Tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Yayasan Pendidikan Dakwah Sosial Kemanusiaan.

Selain bergerak bidang dakwah Yayasan YPDSK

juga aktif bergerak di bidang sosial kemanusiaan, terutama dalam membantu warga yang terkena dampak bencana alam. 

Dalam melakukan kegiatan sosial kemanusiaan guna untuk mempermudah dan memperlancar kegiatannya, dimana Yayasan Pendidikan Dakwah Sosial dan Kemanusiaan Poso selalu dibantu oleh dua organisasi yakni Poso Humanity Care (PHC) dan Indonesia Humanity Care (IHC) dan kedua organisasi ini di bawah naungan Yayasan Pendidikan Dakwah Sosial dan Kemanusiaan.

Saat ditemui beberapa waktu lalu, Ustadz Muh. Amin Adna menjelaskan bahwa dirinya juga aktif di Kementerian Agama Poso dan sering bersosialisasi dengan masyarakat dalam kegiatan pencerahan agar jauh dari pemahaman intoleran dan radikal kepada masyarakat. 

Hingga saat ini dipimpin belum ditemukan hal-hal yang menunjukkan anti pemerintah, begitupun juga yang berkaitan dengan kegiatan yang mengarah kepada paham intoleran dan radikal. 

“tidak setuju dengan kelompok terorisme apalagi sampai mendukungnya, karena pemahaman mereka tidak sejalan dengan pemahaman serta pola pikir yang kami miliki” 

Ia menyebut bahwa Yayasan Pendidikan Dakwah Sosial dan Kemanusiaan (YPDSK) Poso, tidak setuju serta tidak mendukung berkembangnya pemahaman tersebut di wilayah Poso, karena menurutnya tidak sesuai lagi dengan syariat atau ketentuan dalam ajaran Islam yang pada umumnya tidak bertentangan dengan ideologi negara.

Berita Pilihan :  Dua Personel Polres Banggai Terobos Sungai Kawal Logistik Pilkada 2024 

“Intoleransi dan radikal begitu berbahaya jika dibiarkan berkembang di wilayah Poso, apalagi wilayah ini merupakan wilayah bekas konflik yang begitu rentan serta berpotensi dalam menanamkan paham intoleran dan radikalisme, karena paham intoleran sebagai bentuk pengingkaran terhadap kebhinekaan dan bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan kemudian mengarah kepada perilaku dengan menggunakan kekerasan dalam menyikapi perbedaan dalam ideologi, sehingga kemudian terjadilah tindakan terorisme” Kata Ustad Adnan

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pihak kepolisian dari khususnya Ops Madago Raya yang telah berkunjung ke rumahnya, yang bertujuan untuk bersilaturahmi serta berkomunikasi terkait hal-hal dalam menciptakan serta menjaga situasi Kamtibmas di wilayah Poso. 

Selain itu juga menyampaikan terima kasih atas bantuannya untuk Yayasan Pendidikan Dakwah Sosial dan Kemanusiaan dan mudah-mudahan bantuan tersebut bermanfaat.

Adnan juga menyebut bahwa saat ini situasi di wilayah Kabupaten Poso telah aman dan kondusif, tak ada lagi perpecahan antar suku maupun agama.   

“kami dari pihak Yayasan Pendidikan Dakwah Sosial dan Kemanusiaan (YPDSK) Poso mengatakan bahwa, kami selalu mendukung pemerintah serta pihak Kepolisian dalam upaya yang dilakukan terhadap pemulihan keamanan di wilayah Kab. Poso. Kemudian disampaikan juga pihak yayasan bersedia membantu pihak pemerintah dalam menangkal berkembangnya pemahaman intoleran dan radikal, tentunya hal itu kami lakukan melalui kegiatan pendidikan dan dakwah. 

Pihak yayasan juga bersedia bersinergi serta berkolaborasi dengan pemerintah Daerah Kabupaten Poso maupun pihak Kepolisian dalam kegiatan deradikalisasi, guna mencegah berkembangnya pemahaman intoleran dan radikal di kalangan masyarakat wilayah tersebut. 

“Karena kita ketahui bahwa dampak dari pemahaman intoleran dan radikal begitu berbahaya bagi bangsa dan masyarakat terutama terhadap anak-anak mudah atau yang masih usia dini” tuturnya.

Untuk itu dukungan pemerintah  yang didukung oleh semua elemen masyarakat, lembaga pendidikan dan tokoh agama dinilai sangat penting, agar berperan aktif dalam menangkal berkembangnya intoleran dan radikalisme di wilayah Poso sehingga masyarakat tidak ada lagi yang memiliki pemahaman yang bertentangan dengan ideologi Negara. *** 

Pos terkait