PARIGI, BULLETIN.ID – Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, menyatakan komitmennya mendukung Operasi Madago Raya 2025 dalam upaya mencegah penyebaran paham radikal dan intoleran di wilayah Sulawesi Tengah, khususnya di lingkungan lembaga pendidikan.
Dukungan tersebut ditegaskan oleh Bahari A. Khalil, selaku Ketua Pembina Yayasan, dalam kunjungan silaturahmi personel Satgas Operasi Madago Raya ke lokasi pondok pesantren yang terletak di Dusun II, Desa Baliara, Kecamatan Parigi Barat.
“Radikalisme bukan bagian dari ajaran Islam. Kami di Yayasan Hidayatullah sangat menolak segala bentuk penyimpangan pemahaman agama yang berujung pada kekerasan dan tindakan teror,” tegas Bahari.
Sebagai lembaga yang berada di bawah naungan organisasi massa Islam Hidayatullah, pondok pesantren ini menjalankan program pendidikan berbasis dakwah, sosial, dan pengembangan karakter. Para tenaga pengajar, menurut Bahari, diseleksi secara ketat untuk memastikan latar belakang dan komitmennya terhadap wawasan kebangsaan dan nilai-nilai moderasi beragama.
“Setiap pengajar kami verifikasi terlebih dahulu. Kami ingin memastikan bahwa seluruh kegiatan di pesantren ini selaras dengan nilai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin dan sejalan dengan semangat kebangsaan,” ujarnya.
Bahari juga menyebut bahwa para santri mengikuti kegiatan belajar formal di sekolah-sekolah umum yang berada di sekitar pesantren, dan tetap mendapatkan pelatihan khusus seperti hafalan Al-Qur’an serta penguatan pemahaman ideologi negara.
Lebih lanjut, ia mengapresiasi langkah Satgas Madago Raya yang aktif menjalin kemitraan dengan lembaga pendidikan dalam menangkal potensi penyusupan paham radikal ke kalangan remaja.
“Kami sangat berterima kasih atas silaturahmi Satgas. Ini bentuk nyata sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat dalam menjaga ketahanan ideologis di tingkat akar rumput,” tambahnya.
Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Parigi resmi berdiri berdasarkan SK Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-0014580.AH.01.04 Tahun 2022. Dalam waktu singkat, yayasan ini telah mendapatkan berbagai kunjungan dari pemerintah dan aparat keamanan dalam rangka edukasi bahaya radikalisme, penyalahgunaan narkoba, dan penguatan nilai kebangsaan.
Sebagai bagian dari visi besar Hidayatullah untuk membangun peradaban Islam dan memperkuat NKRI yang bermartabat, yayasan ini siap menjadi garda depan dalam memperkuat pendidikan Islam yang moderat dan inklusif.
“Pencegahan paham radikal bukan hanya tugas aparat. Kami pun siap turun tangan membantu agar generasi muda tidak terjerumus ke dalam ideologi sesat yang merusak kedamaian bangsa,” pungkas Bahari.







