UN Women Dorong Peran Perempuan untuk Perdamaian di Sigi

  • Whatsapp
Peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia di Kabupaten Sigi menjadi momentum refleksi penting tentang solidaritas dalam menghadapi tantangan perdamaian. Acara yang diselenggarakan oleh UN Women ini mengusung tema “Pertukaran Pengetahuan Humanitarian-Development-Peace Nexus: Perempuan Berdaya untuk Perdamaian”, Kamis (12/08/2024). Foto:Ist

SIGI, BULLETIN.ID – Peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia di Kabupaten Sigi menjadi momentum refleksi penting tentang solidaritas dalam menghadapi tantangan perdamaian. Acara yang diselenggarakan oleh UN Women ini mengusung tema “Pertukaran Pengetahuan Humanitarian-Development-Peace Nexus: Perempuan Berdaya untuk Perdamaian”, Kamis (12/08/2024).

Kegiatan ini menjadi wadah strategis lintas sektor untuk berbagi pengalaman dan praktik baik dalam penanganan krisis. Bencana gempa yang pernah melanda Sigi menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan dalam penanganan darurat dan rekonstruksi.

“Pembelajaran berharga justru banyak lahir dari komunitas lokal yang berhasil bangkit dari krisis. Perempuan tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga penggerak perubahan,” ujar Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Kesra, dan SDM Kabupaten Sigi, Novi, dalam sambutannya.

Melalui forum pertukaran pengetahuan ini, peserta diajak aktif berdiskusi dan memanfaatkan momen sebagai ruang belajar yang dapat diimplementasikan di daerah masing-masing. Pemerintah Kabupaten Sigi juga menegaskan komitmennya memperkuat ketahanan daerah melalui pelibatan lembaga perempuan, anak, dan kelompok rentan lainnya.

Sementara itu project officer UN Women Orissa sofyan mengatakan bahwa, UN Women memiliki mandat untuk mendorong kesetaraan gender dan memperkuat peran perempuan dalam membangun perdamaian. Program pemberdayaan yang dijalankan di sembilan desa di Sigi hingga saat ini telah melibatkan perempuan dan pemuda dalam penguatan ekonomi, serta meningkatkan partisipasi aktif mereka dalam pencegahan konflik.

“Keberhasilan di Sigi menunjukkan bahwa perempuan mampu menjadi motor penggerak pembangunan perdamaian. Kami akan terus mendorong adanya kebijakan desa yang mendukung, sehingga praktik baik ini dapat dilembagakan dan diperluas hingga ke tingkat nasional,” ungkap project officer  UN Women.

Berita Pilihan :  HUT Morowali ke-26, Gubernur Anwar Hafid Minta Industri Tak Abaikan Lingkungan

Peringatan ini menjadi pengingat bahwa pembangunan dan perdamaian tidak dapat dipisahkan dari keterlibatan aktif perempuan. Sigi pun diharapkan menjadi contoh daerah yang berhasil membangun ketahanan melalui sinergi pemerintah, masyarakat, dan organisasi internasional.

Pos terkait