PALU,BULLETIN.ID – Hidrolisat ikan sebagai pupuk dalam budidaya pertanian yang lebih ramah lingkungan menjadi alternatif bagi petani untuk meningkatkan hasil tanam dan mengefektifkan penggunaan pupuk kimia. Hal ini dikatakan oleh dosen Kimia Universitas Jember (UNEJ) Achmad Sjaifullah yang meneliti Hidrolisat ikan saat menjadi pemateri dalam Workshop sigfreda (suplemen pupuk cair hidrolisat ikan) di Latoratima jln Lando Kecamatan Sigi Biromaru. Rabu (14/06/2023)
“ Ikan dicairkan secara enzimatis, ikan ditambah enzim dia akan mencair, kenapa bisa berfungsi sebagai pupuk? ya mineral dalam hidrolisat ikan membentuk kelat dengan asam amino dan peptida yang ada di dalamnya tadi meningkatkan penyerapan mineral sehingga dia bisa sampai ke biji tanaman yang mengakibatkan pemakaian pupuk kimia menjadi lebih hemat, itu yang selama ini kita dapatkan” Kata Achmad Saifullah.
Menggunakan jenis pupuk Hidrolisat Ikan dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian dan bukan hanya itu jenis pupuk hidrolisat ikan ini juga mampu menjadi suplement untuk hewan ternak.
Manfaat hidrolisat ikan telah banyak dirasakan laoleh petani di kabupaten Sigi, salah satunya adalah Haji Suharyanto yang menggunakan hidrolisat ikan sejak 2 musim panen sebelumnya.
Ia mengaku menggunakan Pupuk Hidrolisat ikan sejak dari awal mulai dari pengolahan dan penanaman dengan dosis penggunaan dasar kurang lebih 80 mili per 16 liter per tangki dapat menghasilkan tanaman cabe keriting yang sangat sehat.
“ Dan alhamdulillah ini termasuk lahan kritis yang sudah 4 kali ditanami tapi nda pernah sukses, saya tanami daun bawang satu kali tetap gagal tapi setelah menggunakan hidrolisat ikan hasilnya meningkat hingga 100%” Tutur Haji Suharyanto.
Bahkan masalah layu fusarium yang kerap dialami petani kini tak ada lagi, Hidrolisat ikan atau Segfrida juga memacu pertumbuhan tanaman.
“Alhamdulillah kemarin saya panen 22 karung dapat 1 ton 7 Kilogram saat tanaman berumur 82 hari dan biasanya panen pertama 500 kilo di usia tanaman 90 hari itu sudah paling tinggi, ini buahnya bisa serempak” Jelasnya.
Hidrolisat ikan sendiri diteliti sejak 12 tahun lalu namun untuk pemasarannya khusus untuk sulawesi tengah yang baru sekitar 7 bulan lalu mendapatkan respon para petani cukup tinggi.
Selain kepada tanaman pengujian hidrolisat ikan juga telah dilakukan kepada hewan ternak.
“ Kemarin sudah di tes sama peternak babi dan ayam khususnya jika diamati kotoran babi dan ayam yang encer menjadi agak kering dan kurang berbau, untuk dagingnya juga semakin bagus, khususnya untuk ayam petelur telur, cangkangnya semakin keras telurnya semakin besar. Kalau untuk babi hidrolisat mungkin tidak bisa mengobati ASF tapi minimal bisa meningkatkan daya tahan tubuh agar babi tidak terserang virus.Minimal bisa mencegah virus Supaya menjadi suplemen” Kata Farug Sanjaya direktur CV Jaya Concept Perkasa. (Bulletin/Indra)