Bulletin.id,Palu – Selama ini ekspor Sulawesi Tengah selalu melalui jalur laut dengan menggunakan kargo.Pelabuhan yang menjadi pintu ekspor Sulawesi Tengah di antaranya, adalah Pelabuhan Pantoloan Palu, Pelabuhan Luwuk di Banggai, Pelabuhan Kolonodale di Morowali, dan Pelabuhan Poso.
Namun, kebiasaan ekspor melalui pelabuhan laut coba didobrak oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dengan mengekspor komoditi perikanan laut pada 2020 melalui Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu.
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulawesi Tengah bekerjasama Balai Karantina Ikan Kelas I Palu dengan mengekspor komoditi perikanan laut pada 2020 melalui Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu. Ekspor perdana ini tujuan Negara Jepang.
“Yang pertama itu yellowfin tuna segar, pertama ekspor melalui Bandara Mutiara Sis Aljufri itu sekitar 400 kilogram tujuan Jepang,” kata Pelaksana Koordinasi Pengawasan Pengendalian Data Informasi Balai Karantina Ikan Palu, Irmawan, Jumat, 2 September 2022.
Ekspor perdana menggunakan pesawat maskapai penerbangan Garuda ini kata Irmawan, juga berhasil membukukan pengiriman komoditi ekspor langsung dari Sulawesi Tengah. Sebab, selama ini ekspor Sulteng banyak tercatat sebagai komoditi ekspor dari provinsi lain karena pengirimnya melalui provinsi di luar Sulteng.
Sebagaimana diketahui, penggagas ekspor perdana tujuan Jepang tersebut adalah Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulteng, Moh. Arif Latjuba dengan dukungan Kepala Dinas Perindag Sulteng Richard Arnaldo, Kepala Karantina Ikan Palu, Kepala Bea Cukai, Kepala Bandara Mutiara Sis Aljufri, Manajer PT. Garuda Indonesia Palu dan stakeholder lainnya.
Prestasi ini dimuat dalam Aksi Perubahan/Proyek Perubahan Arif Latjuba saat mengikuti Pendidikan dan Latihan Kepemimpinan Nasional di Lembaga Administrasi Negara RI. Sehingga Arif Latjuba meraih Peringkat Istimewa III Nasional.
Irmawan melanjutkan, sejak ekspor perdana tersebut, Sulteng terus melanjutkan pengiriman produk perikanan laut melalui Bandara Mutiara Sis Aljufri secara berkesinambungan.
Setelah Yellowfin Tuna segar, kini pengiriman kepiting dari pesisir Sulteng dengan tujuan Singapura.Pengiriman kepiting melalui Bandara Mutiara Sis Aljufri berlangsung 2 hingga 3 kali penerbangan dalam seminggu.
“Sekali pengiriman itu sekitar 300 sampai 800 ekor kepiting dalam 5 sampai 20 box, dan itu rutin,” ujarnya.
Terpisah, Kepala DKP Sulteng Arif Latjuba dihubungi, Jumat, 2 Agustus 2022 menjelaskan, ekspor komoditi perikanan Sulteng melalui Bandara Sis Aljufri Palu tetap berlanjut. Namun, kini tujuan Singapura. Setelah sebelumnya, pengiriman barang menggunakan pesawat dengan tujuan Jepang.
” Ada perubahan negara tujuan yang sebelumnya Jepang, kini beralih ke Singapura karena ada perubahan connecting flight,” kata Arif”.
Menurut Arif, ekspor menggunakan pesawat melalui bandara Mutiara Sis Aljufri Palu untuk menunjukkan bahwa ekspor itu tidak selalu identik dengan kontainer. Menggunakan maskapai penerbangan juga bisa dilakukan ekspor. Hal itu dibuktikan dengan pengiriman komoditi perikanan jenis kepiting menggunakan pesawat ke negara tujuan tetap berlangsung hingga kini. Dan, durasi pengiriman nya berlangsung 2 hingga 3 kali dalam sepekan.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) untuk kali pertama mengekspor langsung produk perikanan ke negara tujuan tanpa melalui provinsi lain di Indonesia.
Hal itu menyusul launching ekspor perdana komoditi perikanan yellowfin tuna segar dengan tujuan negera Jepang, Selasa, 9 Juni 2020, di Kantor Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (KIPM) Palu di Jalan Garuda Kota Palu, Sulteng.
Launching tersebut dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo didampingi Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, disaksikan oleh Anggota DPR RI Dr. Suardi Dhuka, empat Dirjen dilingkup KKP, Kepala DKP Sulteng Arif Latjuba dan Kepala Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Ikan Palu.(Bulletin.id/Wawa)