PALU, BULLETIN.ID – Prajurit TNI Angkatan Laut Palu dan Basarnas Palu telah berhasil melaksanakan operasi pencarian dan penyelamatan dua nelayan yang terapung di perairan Teluk Palu pada hari Rabu, 11 September 2024. Kedua nelayan yang dievakuasi, Mahmud (58) dan Rian (22), adalah seorang ayah dan anak asal Donggala yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan.
Kejadian bermula sekitar pukul 09.00 WIB ketika Mahmud dan Rian berangkat dari Tanah Mea (Donggala) untuk memancing di perairan Mamboro. Pada pukul 16.30 WIB, mereka berhenti di daerah Tipo untuk beristirahat akibat ombak yang cukup besar. Setelah waktu Maghrib, mereka melanjutkan perjalanan menuju Mamboro menggunakan kapal kayu.
Namun, di tengah perjalanan, kapal mereka dihantam ombak deras sebanyak 5-7 kali, yang mengakibatkan air masuk ke dalam perahu dan mesin perahu mati akibat terendam air laut.
Pada pukul 19.00 hingga 20.45 WIB, kedua nelayan tersebut masih terapung di perairan Tipo. Berkat respon cepat tim SAR gabungan Lanal Palu dan Basarnas Palu, kedua korban berhasil ditemukan dalam keadaan selamat setelah dilakukan operasi pencarian selama kurang lebih satu jam.
Operasi SAR yang dilaksanakan merupakan implementasi dari Rencana Tindakan Kontijensi Koarmada II dan peran aktif Lanal Palu dalam mewujudkan kehadiran prajurit Lanal Palu di tengah masyarakat serta menunjukkan kesiapsiagaan dan dedikasi TNI Angkatan Laut dalam memberikan bantuan dan penyelamatan kepada
masyarakat di tengah kondisi ekstrem.
Untuk itu Lanal Palu melalui Pembinaan Potensi Maritim menghimbau kepada masyarakat maritim khususnya nelayan untuk selalu berhati-hati dalam melaksanakan kegiatan di Laut.
Selain daripada itu, Lanal Palu juga bersinergi dan selalu berkolaborasi dengan Basarnas Palu dalam hal penanggulangan kecelakaan di laut, “Ucap Komandan Lanal Palu Kolonel Laut (P) Marthinus Sir”.