Cek Fakta Debat Kandidat Ahmad Ali vs Rusdy Mastura: Anomali Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan di Sulteng

  • Whatsapp
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri

PALU, BULLETIN.ID – Debat perdana kandidat calon gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) memperlihatkan kemampuan masing-masing pasangan calon dalam menguasai isu dan data, serta solusi yang ditawarkan untuk membangun daerah itu.

Yang menarik adalah ketika pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Sulteng nomor urut 1 Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri melayangkan pertanyaan kepada paslon nomor urut 3 Rusdy Mastura-Sulaiman Agusto Hambuako terkait anomali pertumbuhan ekonomi dan angka kemiskinan yang terjadi di Sulawesi Tengah.

Rusdy Mastura yang menanggapi pertanyaan bukannya memberikan solusi, namun menepis pertanyaan itu karena disebutnya salah data. 

“Pertumbuhan ekonomi Sulteng 10 persen, tapi di sisi yang lain pertumbuhan kemiskinan kita 11 persen. Ini kalau mengutip Pak Prabowo ada paradoks di Sulawesi Tengah, gimana itu pak?” Tanya calon wakil gubernur (Cagub) nomor urut 1, Abdul Karim Al Jufri mengutip istilah Prabowo Subianto dalam bukunya berjudul Paradoks Indonesia.

Pertanyaan itu dipertajam oleh cakon gubernur (Cagub) Ahmad Ali. Dia bilang, secara teori seharusnya ketika pertumbuhan ekonomi naik maka harus diikuti oleh penurunan angka kemiskinan.

Menurut Ahmad Ali, anomali pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan di Sulawesi Tengah itu akibat salah kelola pembangunan di daerah.

“Bagaimana solusi pertumbuhan inklusif, sehingga semua bisa dirasakan masyarakat Sulteng?” Tanya dia.

Bukannya memberikan jawaban solutif, Rusdy Mastura justru menyebut data yang disampaikan oleh Paslon nomor urut satu tidak benar.

“Pertumbuhan ekonomi kita 11,71 persen, jadi saya minta data-data yang jelas sehingga saya bisa jawab lebih jelas, kalau pertanyaan salah gimana saya jawab,” katanya.

Sementara Ahmad Ali menyampaikan solusi yang mesti dikerjakan jika ingin menghadirkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Sulawesi Tengah.

Dia bilang, pertumbuhan ekonomi Sulteng bisa lebih merata jika sektor-sektor ekonomi kerakyatan seperti pertanian yang menyerap 40 persen lebih penduduk jadi prioritas pertumbuhan.

Berita Pilihan :  Anwar Dorong Posalia Pandapa Besusu Jadi Destinasi Ikonik dan Pendorong Ekonomi Palu

Menurut dia, paradoks ekonomi yang terjadi di Sulteng tidak lepas dari ketimpangan pertumbuhan ekonomi dari sektor pertambangan.

“Karena kita bertumpu pada satu sektor, yaitu sektor pertambangan yang cuma dinikmati oleh warga kabupaten tertentu saja,” jelasnya.

Terkait data yang disampaikan oleh Abdul Karim Al Jufri, jika dilihat pada situs resmi Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada Juli 2024, mencatat presentase penduduk miskin di Sulteng mencapai 11,77 persen pada Maret 2024.

Sementara pertumbuhan ekonomi selama kuartal I tahun 2024 di Sulawesi Tengah sebesar 10,49 persen berdasarlan data Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Kantor Wilayah Sulteng yang dirilis pada 31 Juli 2024. 

Debat perdana kandidat calon gubernur Sulawesi Tengah berlangsung di salah satu stasiun televisi nasional di Jakarat pada Rabu, 16 Oktober 2024 malam. ***

Pos terkait