Tolak Radikalisme, Eks Anggota MIT Kini Produksi Kopi Bubuk Tembus Pasar Luar Sulteng

  • Whatsapp
Tolak Radikalisme, Eks Anggota MIT Kini Produksi Kopi Bubuk Tembus Pasar Luar Sulteng. Foto:Dok

POSO, BULLETIN.ID – Langkah deradikalisasi di Kabupaten Poso terus menunjukkan hasil positif. Salah satu contohnya adalah Ali Sanang alias Abi Khairul, mantan narapidana kasus terorisme yang kini menempuh jalan damai dengan menekuni usaha pertanian dan produksi kopi bubuk.

Ali Sanang ditangkap pada 17 Januari 2013 karena keterlibatannya dalam jaringan kelompok teroris MIT Poso, dan sempat masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Sulawesi Tengah. Setelah menyerahkan diri, ia diproses hukum dan dijatuhi vonis empat tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Timur, serta menjalani masa tahanan di Lapas Kelas IIA Karawang, Jawa Barat. Ali dinyatakan bebas murni pada Januari 2017.

Kini, Ali hidup bersama istri dan anaknya di Kabupaten Poso. Aktivitas hariannya diisi dengan mengelola kebun milik keluarga yang ditanami durian, cengkeh, kakao, dan kopi. Ia juga merintis usaha produksi kopi bubuk kemasan hasil racikan sendiri. Produk kopinya kini telah dipasarkan hingga ke luar Provinsi Sulawesi Tengah dan tengah menunggu proses sertifikasi halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

Saat ditemui tim di kediamannya, Ali menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan Satgas Ops Madago Raya yang datang bersilaturahmi ke rumahnya. Ia berharap komunikasi yang sudah terjalin ini bisa terus berlanjut sebagai bentuk kolaborasi dalam menjaga keamanan wilayah Poso.

“Saya berharap hubungan baik ini terus terjaga. Apa yang saya alami dulu menjadi pelajaran besar. Sekarang saya ingin hidup tenang, bekerja, dan fokus membesarkan usaha kopi yang sedang saya jalankan,” ungkap Ali.

Ali mengakui bahwa keterlibatannya dalam aksi terorisme di masa lalu adalah sebuah kesalahan besar. Kini, ia memilih menutup lembaran lama dan berkomitmen untuk mendukung pihak kepolisian, khususnya Satgas Madago Raya, dalam menjaga ketertiban dan mencegah penyebaran paham radikal di Kabupaten Poso, terutama di kalangan anak muda.

Berita Pilihan :  Puting Beliung Terjang Tolitoli, 8 KK Terdampak

“Saya ingin anak-anak muda di sini tidak terpengaruh oleh ajakan radikal seperti yang pernah saya alami. Mari kita bangun Poso dengan damai, lewat kerja keras dan usaha yang bermanfaat,” tambahnya.

Perjalanan hidup Ali Sanang menjadi bukti bahwa perubahan ke arah positif selalu mungkin terjadi. Dari mantan napiter menjadi petani dan pelaku usaha mandiri, ia kini mengambil peran sebagai mitra damai dalam menjaga keamanan dan mendukung pemulihan sosial di wilayah Poso yang pernah menjadi zona konflik berkepanjangan.

Pos terkait