96 Petani Swadaya Paser Ikuti Pelatihan Sawit Berkelanjutan di Balikpapan

  • Whatsapp
pelatihan teknis budidaya kelapa sawit berkelanjutan batch ketiga, yang berlangsung pada 30 Juni–4 Juli 2025 di Hotel Gran Senyiur, Balikpapan, Kalimantan Timur. Foto:Ist

BALIKPAPAN, BULLETIN.ID – Komitmen untuk meningkatkan kapasitas petani sawit swadaya terus ditunjukkan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP) bersama PT Forestcitra Sejahtera (Mutu Institute). Kali ini, keduanya sukses menyelenggarakan pelatihan teknis budidaya kelapa sawit berkelanjutan batch ketiga, yang berlangsung pada 30 Juni–4 Juli 2025 di Hotel Gran Senyiur, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Sebanyak 96 petani swadaya dari Kabupaten Paser ambil bagian dalam pelatihan ini. Mereka terbagi dalam tiga angkatan dan mengikuti pelatihan selama lima hari. Materi pelatihan mencakup praktik budidaya sawit yang efektif dan ramah lingkungan, dengan pendekatan interaktif dan menyenangkan yang mendorong partisipasi aktif peserta.

Pelatihan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Paser, Djoko Bawono. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya pelatihan teknis sebagai upaya peningkatan produktivitas dan daya saing petani sawit swadaya.

“Tahun ini, kami menargetkan 540 petani mengikuti pelatihan di berbagai kabupaten, dimulai dari Paser yang merupakan pelopor perkebunan sawit sejak 1980-an. Target kami juga mencakup penerbitan 13 sertifikat ISPO,” ujar Djoko Bawono.

Sementara itu, Direktur PT Forestcitra Sejahtera, Wahyu Riyadi, S.Si., M.M., menekankan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari tanggung jawab kolektif dalam membangun ekosistem kelapa sawit yang sehat dan berkelanjutan.

“Kami mendorong para peserta untuk aktif belajar, berbagi pengalaman, dan menerapkan ilmu dalam pengelolaan kebun mereka masing-masing. Ini bagian dari upaya besar membangun sawit sebagai komoditas unggulan,” kata Wahyu Riyadi.

Wahyu menambahkan bahwa kegiatan ini didukung oleh dana sebesar Rp314 miliar dari BPDP untuk mendorong peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor kelapa sawit nasional.

Berita Pilihan :  Jasa Raharja Prioritaskan Dua Desa Terparah di Pidie untuk Bantuan Pemulihan Pascabencana

Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang keahlian, mulai dari teknik budidaya, manajemen pemupukan, pengendalian hama terpadu, hingga prinsip keberlanjutan. Pada hari keempat, peserta diajak mengunjungi perkebunan PT Alam Jaya Persada untuk melihat langsung praktik terbaik pengelolaan kebun sawit di lapangan.

Salah satu peserta dari Kecamatan Batu Engau mengungkapkan antusiasmenya mengikuti pelatihan ini.

“Pelatihannya menyenangkan dan mudah dipahami. Kami jadi tahu bagaimana merawat kebun agar hasilnya maksimal dan ramah lingkungan,” ujarnya.

BPDP dan Mutu Institute berharap pelatihan ini mampu memberikan dampak jangka panjang dalam meningkatkan produktivitas petani sawit swadaya, memperkuat praktik perkebunan yang berkelanjutan, serta mendukung sertifikasi ISPO yang kini menjadi standar penting di sektor sawit.

Pos terkait