PALU, BULLETIN.ID – Komisi IV DPRD Provinsi Sulawesi Tengah menyatakan komitmennya mendukung penguatan fungsi museum sebagai pusat edukasi budaya dan ruang pelestarian nilai-nilai lokal. Komitmen ini ditegaskan saat menghadiri pembukaan rangkaian kegiatan bertema kebudayaan yang digelar Dinas Kebudayaan Provinsi Sulteng di Museum Sulawesi Tengah, Selasa (15/7/2025).
Kegiatan tersebut mencakup Sayembara Desain Logo Museum, Lomba Permainan Tradisional Sumpit, Lomba Mendongeng Bahasa Kaili, serta Sosialisasi Program Museum Masuk Sekolah.
Ketua Komisi IV DPRD Sulteng, H. Moh. Hidayat Pakamundi, SE, dalam sambutannya mengatakan, museum tidak lagi hanya tempat menyimpan benda bersejarah, tetapi harus bertransformasi menjadi pusat belajar budaya, terutama bagi pelajar dan generasi muda.
“Kami mendorong agar museum menjadi tempat yang hidup dan relevan, terutama bagi anak-anak sekolah yang perlu mengenal jati diri daerah sejak dini,” ujar Hidayat.
Ia menambahkan, kehadiran DPRD dalam pembukaan kegiatan tersebut merupakan bentuk nyata dukungan terhadap pelestarian budaya. Apalagi, DPRD telah menuntaskan pembahasan Peraturan Daerah (Perda) tentang Kebudayaan, yang saat ini sedang menunggu operasionalisasi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Sulawesi Tengah, Andi Kamal Lembah, SH, M.Si, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkenalkan museum dan kekayaan budaya lokal kepada masyarakat luas, serta menggairahkan kembali minat terhadap warisan budaya daerah.
Program “Museum Masuk Sekolah” juga digencarkan untuk menanamkan nilai-nilai kearifan lokal sejak dini. Lewat kegiatan lomba mendongeng dan permainan tradisional, generasi muda diajak mengenal budaya bukan hanya lewat buku, tetapi melalui praktik langsung.
Hidayat menegaskan, DPRD siap mendorong penguatan anggaran untuk museum dan program edukasi kebudayaan lainnya.
“Visi Gubernur Sulawesi Tengah adalah Berbudaya, Berani, dan Sejahtera. Maka budaya tidak boleh ditinggalkan. Justru menjadi fondasi dalam membangun daerah,” tutupnya. ***







