JAKARTA, BULLETIN.ID – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) melalui brand Tri terus mendorong pemerataan akses digital di Indonesia. Lewat kampanye #Mudahnya Kebaikan yang berlangsung selama Ramadan 2025, Tri berhasil mengumpulkan donasi sebesar 375TB kuota internet dari para pelanggannya.
Kuota tersebut kemudian dikonversi menjadi 1.000 unit router yang disalurkan ke lebih dari 400 sekolah di wilayah terpencil, melalui kerja sama dengan organisasi sosial 1.000 Guru Foundation.
Program ini bertujuan mendukung masa depan pendidikan Indonesia yang lebih setara melalui akses internet, khususnya bagi pelajar di daerah yang masih tertinggal secara digital. Saat ini, sekitar 70 persen pengguna internet berada di wilayah perkotaan, sementara hanya 30 persen di pelosok.
“Akses digital adalah fondasi kemajuan. Melalui program ini, Tri ingin memastikan manfaat internet menjangkau generasi muda di pelosok. Tak hanya koneksi, ini tentang membuka peluang dan masa depan yang lebih baik,” ujar Vivek Mehendiratta, Chief Marketing Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Senin (28/7).
Founder 1.000 Guru Foundation, Jemi Ngadiono, menyambut baik kolaborasi ini. Ia menilai kontribusi pelanggan Tri telah membawa dampak langsung bagi anak-anak di daerah terpencil.
“Kami bangga bisa terlibat dalam gerakan ini. Bantuan pelanggan Tri terbukti menghadirkan akses pendidikan yang lebih setara,” ujarnya.
Tri, sebagai brand yang menyasar generasi muda, juga menghadirkan paket isi ulang Happy mulai dari Rp5.000, untuk mendukung aktivitas digital sehari-hari dengan harga terjangkau dan jaringan cepat.
Melalui kampanye #MudahnyaKebaikan dan program Sedekah Kuota, Tri menyatakan komitmennya untuk menjadi bagian dari solusi kesenjangan digital dan mendukung masa depan pendidikan Indonesia.







