POSO, BULLETIN.ID – Mantan narapidana terorisme (napiter) asal Kabupaten Poso, Muhammad Firman alias Iman, menyatakan komitmennya untuk mendukung Satuan Tugas (Satgas) Operasi Madago Raya dalam menjaga keamanan dan mencegah penyebaran paham radikal di wilayah Poso.
Firman, yang kini telah kembali menjalani kehidupan normal di tengah masyarakat, menyatakan tekadnya untuk menjadi bagian dari upaya pemulihan keamanan dan perdamaian di tanah kelahirannya.
“Setiap warga negara punya kesempatan yang sama untuk berubah dan berbuat baik bagi negeri ini. Saya ingin berkontribusi menjaga Poso agar tetap aman dan damai,” ujarnya di kediamannya di Kelurahan Kayamanya Sentral, Kecamatan Poso Kota.
Firman sebelumnya ditangkap pada 17 Maret 2020 karena terlibat dalam tindak pidana terorisme. Ia divonis empat tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Timur melalui putusan No.1139/PID.SUS/2020/PN.JKT.TIM tertanggal 24 Februari 2021. Setelah menjalani masa hukuman di Lapas Kelas IIA Palu, Firman mendapatkan pembebasan bersyarat pada 17 November 2022 melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor: PAS-1710.PK.05.09 Tahun 2022.
Kini, setelah bebas, Firman bekerja sebagai montir di sebuah bengkel mobil di Kelurahan Gebangrejo Barat, Kecamatan Poso Kota. Kehidupan barunya menjadi bukti nyata proses deradikalisasi dan reintegrasi sosial yang berhasil.
Ia berharap masyarakat dapat menerima dan memberi ruang bagi para mantan napiter yang ingin berubah dan berkontribusi positif. “Saya ingin anak-anak muda di Poso tidak lagi terpengaruh paham radikal. Kita harus menjaga agar wilayah ini tetap aman dan bersaudara,” tambahnya.
Firman juga menegaskan kesiapannya mendukung pelaksanaan Operasi Madago Raya 2025, yang terus berupaya memulihkan keamanan dan mencegah tumbuhnya kembali jaringan teror di Poso.
