POSO, BULLETIN.ID – Yayasan An Najiyah Wahdah Islamiyah Kabupaten Poso menegaskan dukungannya terhadap upaya Satuan Tugas (Satgas) Operasi Madago Raya dalam mencegah penyebaran paham radikal dan intoleran di wilayah Kabupaten Poso.
Komitmen itu disampaikan Ketua Yayasan An Najiyah Wahdah Islamiyah Poso, Ustaz Alimuddin Yusuf, M.Pd, yang juga membina Pondok Pesantren Wihdatul Ummah di Kelurahan Moengko Lama, Kecamatan Poso Kota. Menurutnya, lembaga pendidikan Islam memiliki peran penting dalam memperkuat nilai-nilai moderasi, toleransi, dan cinta tanah air di kalangan generasi muda.
“Kami mendukung sepenuhnya upaya Satgas Madago Raya dalam menjaga situasi keamanan dan mencegah penyebaran paham radikal. Pemahaman terorisme dan intoleransi jelas bertentangan dengan prinsip Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” ujar Alimuddin, Rabu (22/10/2025).
Yayasan An Najiyah Wahdah Islamiyah berdiri sejak 4 September 2003 dan telah memiliki legalitas hukum dari Kementerian Hukum dan HAM sejak 18 Februari 2017. Lembaga ini menaungi sejumlah satuan pendidikan formal dan keagamaan, di antaranya Raudhatul Athfal Wihdatul Ummah (TK), Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Wihdatul Ummah, serta PPS Tahfidzul Qur’an Wihdatul Ummah setara jenjang SMP, semuanya telah memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dan terdaftar di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama Kabupaten Poso.
Melalui sistem pendidikan berjenjang itu, Yayasan An Najiyah Wahdah Islamiyah berkomitmen melahirkan generasi Muslim yang shaleh, cerdas, dan moderat. Dalam kurikulumnya, santri tidak hanya dididik menghafal Al-Qur’an dan memperdalam ilmu agama, tetapi juga diajarkan ilmu pengetahuan umum, keterampilan hidup, serta nilai-nilai kebangsaan.
“Kami membekali siswa dengan pemahaman Islam yang lurus, akhlak yang mulia, dan sikap toleran. Pendidikan di pondok kami diarahkan untuk menjauhkan siswa dari paham-paham ekstrem yang menyesatkan,” jelas Alimuddin.
Ia juga menegaskan bahwa seluruh kegiatan pendidikan dan dakwah di bawah yayasan tersebut dilakukan dengan sepengetahuan Dewan Pengurus Daerah Wahdah Islamiyah Kabupaten Poso, serta selalu terbuka terhadap koordinasi dan sinergi bersama aparat keamanan.
“Kami berterima kasih kepada Satgas Madago Raya yang telah menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan lembaga pendidikan. Ini penting untuk membangun kesepahaman dan kolaborasi dalam menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat di Poso,” tambahnya.
Menurutnya, penyebaran paham intoleran dan terorisme merupakan ancaman serius bagi generasi muda dan stabilitas nasional. Karena itu, dibutuhkan kerja sama lintas sektor pemerintah daerah, aparat keamanan, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk mencegahnya sejak dini.
“Mari kita dukung Satgas Operasi Madago Raya dan bersama pihak kepolisian menjaga keamanan, sekaligus menanamkan nilai-nilai Islam yang damai di tengah masyarakat,” tutupnya.








