Poso, BULLETIN.ID – Yayasan Wakaf Amanatul Ummah (YWAU) Kabupaten Poso menegaskan komitmennya mendukung upaya Satuan Tugas (Satgas) Operasi Madago Raya dalam mencegah penyebaran paham intoleran dan radikal di wilayah Poso. Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh pengurus yayasan saat menerima kunjungan tim Satgas Madago Raya di kantor mereka baru-baru ini.
Ketua YWAU Poso, Ustaz Yusrin Ichtiawan, mengatakan bahwa pencegahan terhadap paham radikal merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa. Yayasan, kata dia, berkomitmen mengambil peran aktif melalui jalur pendidikan dan dakwah yang menanamkan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin.
“Kami terus berupaya membantu pemerintah dan aparat keamanan dalam menangkal berkembangnya pemahaman intoleran, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Ini menjadi kewajiban kita bersama agar generasi muda tumbuh dalam suasana damai dan penuh toleransi,” ujar Ustaz Yusrin.
Didirikan pada 2008 oleh K.H. Muh. Adnan Arsal, YWAU Poso telah memiliki legalitas hukum lengkap dan bernaung di bawah pembinaan Kementerian Hukum dan HAM. Lembaga ini memiliki visi membentuk masyarakat berilmu, beriman, dan berakhlak mulia, serta misi untuk menyebarkan nilai-nilai Islam moderat (washatiyah) di tengah kehidupan berbangsa.
YWAU saat ini mengelola sejumlah lembaga pendidikan, mulai dari pesantren hingga Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT), dan tengah menyiapkan pembukaan perguruan tinggi pada tahun ajaran 2026. Rencananya, kampus tersebut akan berlokasi di Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, dengan beberapa jurusan seperti Farmasi, Keperawatan Anastesi, Kebijakan Pemerintahan Daerah, serta Teknik Pertanian dan Perkebunan.
Menurut Sekretaris YWAU, Ustaz Muh. Amin Adnan, situasi keamanan Poso kini semakin kondusif berkat kerja sama berbagai pihak, termasuk tokoh agama dan masyarakat. Ia mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang berpotensi memecah belah.
“Kita semua harus belajar dari masa lalu. Konflik dan tindakan kekerasan yang pernah terjadi di Poso tidak boleh terulang. Mari kita rawat kedamaian ini dengan saling menghormati dan mendukung langkah pemerintah serta aparat keamanan,” tegasnya.
YWAU juga menegaskan bahwa lembaga mereka menolak segala bentuk ajaran yang menafsirkan syariat secara keliru dan berpotensi memecah persatuan bangsa. Pihak yayasan mengedepankan pendekatan edukatif melalui dakwah, pendidikan, dan kegiatan sosial untuk membangun karakter umat yang cerdas, moderat, dan berdaya saing.
“Radikalisme adalah ancaman bagi generasi muda dan ketertiban masyarakat. Karena itu, pencegahannya bukan hanya tugas Satgas Madago Raya, tetapi tanggung jawab kita semua,” tutup Ustaz Yusrin.
Dengan kolaborasi antara lembaga pendidikan, pemerintah daerah, dan aparat keamanan, YWAU berharap Poso dapat terus menjadi wilayah yang aman, toleran, dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun harmoni sosial dan keagamaan.








