Pesantren NW Pandajaya Perkuat Upaya Anti Radikalisme

  • Whatsapp
Pesantren NW Pandajaya Perkuat Upaya Anti-Radikalisme. Foto:Ist

POSO, BULLETIN.ID — Yayasan Nahdlatul Wathan (NW) Desa Pandajaya, Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso, menyatakan komitmen untuk mendukung Satgas Operasi Madago Raya dalam upaya pencegahan penyebaran paham radikal di wilayah Poso. Dukungan tersebut disampaikan saat kunjungan silaturahmi Satgas ke pondok pesantren yang dipimpin Ustaz Dedi Efendi, QH. 

Yayasan Nahdlatul Wathan beralamat di Jl. K.H. Dewantara, Dusun 3, Desa Pandajaya, dan berdiri melalui musyawarah tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat setempat. Pesantren ini menjadi salah satu lembaga pendidikan Islam yang tumbuh di Kecamatan Pamona Selatan.

Ustaz Dedi Efendi yang merupakan pendiri yayasan menjelaskan bahwa pendirian pondok pesantren mendapat dukungan luas dari masyarakat dan pemerintah setempat. Ia menegaskan seluruh aktivitas pendidikan di pesantren bersifat terbuka bagi umum dan tidak condong pada golongan tertentu.

“Tujuan pendirian pesantren ini salah satunya untuk membantu pemerintah dalam menangkal penyebaran paham radikal sejak dini,” jelasnya.

Sehari-hari, para santri mengikuti berbagai kegiatan pendidikan dan ibadah seperti salat berjamaah, salat tahajjud, membaca serta menghafal Al-Qur’an, talaqqi, murojaah, pembacaan barzanji, hingga pengkajian kitab kuning. Selain itu, pimpinan pesantren juga rutin mengajak santri menghadiri kegiatan keagamaan masyarakat seperti tahlilan dan syukuran yang sering digelar warga Kecamatan Pamona Selatan.

Pihak pesantren mengapresiasi kunjungan yang dilakukan Satgas Madago Raya. Mereka berharap kerja sama yang sudah terbangun dapat diperkuat guna meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran paham radikal di lingkungan pesantren.

“Kami berterima kasih atas perhatian dan silaturahmi dari Satgas Madago Raya. Ke depan kami siap berkolaborasi dalam menjaga pemahaman keagamaan yang moderat dan mencegah radikalisme di kalangan santri,” ujar Ustaz Dedi.

Berita Pilihan :  Reses di Karaupa, DPRD Sulteng Didorong Perkuat Fasilitas Desa dan Program Pemberdayaan Perempuan

Dalam kesempatan itu, Ustaz Dedi juga menjelaskan sejarah berdirinya organisasi Nahdlatul Wathan yang didirikan pada 1 Maret 1953 oleh T.G.K.H. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Organisasi ini telah berbadan hukum berdasarkan ketetapan Menteri Kehakiman sejak 1960 dan berkembang di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Poso.

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Amin NW Pandajaya menegaskan komitmen untuk terus menjaga hubungan baik dengan aparat keamanan serta masyarakat lintas agama. Mereka siap berperan aktif dalam menjaga kerukunan dan keamanan di wilayah Kabupaten Poso, khususnya di Kecamatan Pamona Selatan.

“Kami siap membantu kepolisian dalam menciptakan lingkungan yang damai dan harmonis,” tegas Ustaz Dedi.

Pos terkait