PALU, BULLETIN.ID — Lemhannas RI menetapkan Sulawesi Tengah sebagai lokus penyusunan rekomendasi kajian jangka pendek bertema Peningkatan Kompetensi SDM Unggul Melalui Kolaborasi Multipihak di Era Digital. Kajian ini dibuka melalui rapat resmi di Grand Syahid Hotel Palu, Kamis (27/11/2025), dan dihadiri sejumlah pemangku kepentingan nasional maupun daerah.
DPRD Provinsi Sulawesi Tengah diwakili Anggota Komisi I, Yusuf SP, yang juga bertindak sebagai narasumber. Sementara sambutan Gubernur Lemhannas RI disampaikan oleh Plt. Deputi Pengkajian Strategi Lemhannas RI, Mayjen TNI (Mar) Ipung Purwadi.
Dalam sambutannya, Lemhannas RI menegaskan bahwa peningkatan kualitas SDM merupakan fondasi menuju Indonesia Emas 2045. Meski angka partisipasi sekolah nasional mencapai 98,45% (BPS 2024), kualitas pendidikan masih timpang, khususnya di daerah terpencil. Indeks literasi digital nasional juga baru berada pada skor 3,65 dari skala lima.
Sulteng, menurut Lemhannas, dipilih sebagai lokus kajian karena memiliki kombinasi tantangan dan potensi. Tingkat kemiskinan, konektivitas digital yang masih rendah, serta dampak gempa dan tsunami 2018 masih menjadi hambatan pemulihan SDM. Namun di sisi lain, Sulteng juga memiliki potensi besar sebagai pusat mineral dan energi nasional, termasuk salah satu lumbung nikel terbesar di dunia.
“Dengan tantangan dan potensi ini, Sulteng adalah wilayah paling relevan untuk menguji model kolaborasi peningkatan kompetensi SDM berbasis digital,” kata Ipung Purwadi
Lemhannas menekankan bahwa peningkatan SDM tidak bisa dikerjakan satu pihak. Diperlukan sinergi pemerintah, perguruan tinggi, industri, lembaga profesional, hingga komunitas. Termasuk penguatan model pendidikan bertumpu pada kebutuhan industri, seperti sekolah rakyat, sekolah CSR perusahaan, dan sekolah Garuda.
Salah satu rekomendasi awal Lemhannas adalah mendorong DPRD Sulteng menyusun regulasi yang mewajibkan investor berkolaborasi dalam peningkatan kompetensi SDM lokal.
Anggota Komisi I DPRD Sulteng, Yusuf SP, menyampaikan dukungan penuh atas kajian Lemhannas. Menurutnya, Sulteng perlu menyiapkan SDM yang siap menghadapi pasar global berbasis digital.
“Kita tidak bisa lagi mengandalkan pola pendidikan manual. Kerja sama multipihak menjadi kunci agar anak-anak kita mampu bersaing di dunia yang semakin digital dan kompetitif,” ujarnya.
Yusuf menilai kajian ini sangat strategis bagi Sulteng. Data yang dihimpun Lemhannas akan menjadi rekomendasi nasional untuk Presiden RI terkait roadmap peningkatan SDM digital di daerah.







