Bulletin.id,Dinas kesehatan sulawesi tengah menyebutkan bahwa Vaksin Covid-19 booster kedua telah bisa diterima oleh masyarakat di seluruh daerah di Indonesia mulai 24 Januari 2023. Meski begitu, di Sulawesi Tengah (Sulteng), vaksinasi belum bisa berjalan optimal karena kekurangan suplai vaksin dari pemerintah pusat.
Hal demikian diungkapkan Jumrini Yunus selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas kesehatan Provinsi Sulteng beberapa waktu lalu. Meski sudah bisa dilaksanakan di beberapa tempat pelayanan kesehatan daerah setempat, vaksinasi booster kedua belum sepenuhnya bisa berjalan maksimal.
“Permasalahannya kita vaksin yang tidak ada. Ada tapi hanya untuk jenis pfizer dan covovax,” ungkap Jumriani.
Akibat kekosongan itu, saat ini Sulteng belum mencapai target cakupan vaksinasi. Terutama pemberian vaksin untuk anak-anak usia 6-12 tahun. Begitu juga dengan pemberian vaksin dosis kedua yang belum mencapai 70 persen.
“Yang permasalahan sekarang itu jenis Sinovac yang tidak ada lagi, sudah beberapa bulan kosong. Yang anak-anak umur enam tahun ke atas itu sekarang sudah tidak bisa divaksin lagi. Padahal kita belum mencapai target yang ditetapkan karena vaksin tidak ada, ” kata Jumriani.
Sementara untuk booster kedua, dikatakan Jumriani baru sedikit masyarakat di Sulteng yang melaksanakan vaksin. Selain kekurangan, Jumriani bilang hal Ini karena ketidaktahuan masyarakat dengan adanya pemberian vaksin Covid-19 boster kedua.
Oleh sebab itu, Jumriani mengatakan pihaknya mengupayakan permintaan vaksin kepada pemerintah pusat. Ia berharap vaksin dalam waktu dekat bisa segera datang.
“Selama vaksin ada kita upayakan memberikan kepada instansi di Sulteng yang mengusulkan permintaan, ” kata dia.
Di sisi lain Jumriani menambahkan, pihaknya sudah melakukan survei terkait kekebalan tubuh (Herd imunity) masyarakat di Sulteng terhadap Covid-19. Sampel inilah kata dia yang jadi acuan pemerintah pusat memutuskan pandemi covid nanti jadi endemi.(Bulletin/wawa)