Bulletin.id,Badan pusat statistik provinsi sulawesi tengah mencatat di bulan Februari 2023 inflasi gabungan dua kota di Provinsi Sulawesi Tengah sebesar -0,15 persen, sedangkan inflasi tahun kalender dari Desember 2022 hingga Februari 2022 sebesar 0,42 persen serta inflasi tahun ke tahun dari Februari 2022 hingga Februari 2023 sebesar 5,80 persen.
Dari dua kota IHK di Provinsi Sulawesi Tengah, Kota Palu tercatat mengalami deflasi sebesar -0,17 persen dengan inflasi tahun kalender sebesar 0,35 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 5,57 persen.
Sementara Kota Luwuk pada bulan ini mengalami deflasi sebesar -0,05 persen dengan inflasi tahun kalender sebesar 0,69 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 6,73 persen.
Deflasi pada bulan Februari 2023 dipengaruhi oleh turunnya indeks harga pada kelompok transportasi sebesar 0,85 persen, diikuti oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,49 persen), kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya (0,30 persen), dan kelompok pakaian dan alas kaki (0,16 persen).
“Kenaikan indeks harga terjadi pada kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,13 persen, diikuti oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau (0,04 persen), dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,03 persen)” Kata Kepala BPS Sul-Teng Simon Sapary. (1/03/2023)
Sedangkan untuk kelompok kesehatan, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, kelompok pendidikan dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran relatif tidak mengalami perubahan harga.
Dari 90 kota pantauan IHK nasional, tercatat 27 kota mengalami deflasi dan 63 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Gunungsitoli sebesar 0,98 persen dan terendah di Kota Sumenep sebesar 0,02 persen.
Kota Ternate mengalami inflasi tertinggi sebesar 1,85 persen, sementara Lubuklinggau, Bengkulu, Madiun, dan Denpasar mengalami inflasi terendah sebesar 0,04 persen. Kota Palu menempati urutan ke-19 deflasi di tingkat nasional dan urutan ke-11 di kawasan Sulampua, sementara Kota Luwuk menempati urutan ke-22 deflasi di tingkat nasional dan urutan ke-12 di kawasan Sulampua.