Pemda Parimo Launching Aplikasi SIBIMO

  • Whatsapp
2-7-21-F-SI BIMO-1a083692
FOTO: Sekretaris BPBD Parimo, Rifai menyampaikan penjelasan pada launching aplikasi SIBIMO di Parigi, Kamis (1/7/2021). F-HUMAS PEMDA PARIMO.

Bulletin.IDParimo –Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) melaunching aplikasi Sistem Informasi Kebencanaan (SIBIMO) di Parigi, Kamis (1/7/2021).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Parmout, Zulfinasran, SSTP, MAP mengatakan, melalui SIBIMO diharapkan  kecepatan dan ketepatan informasi bencana akan semakin baik.

Selain itu kata Zulfinasran, melalui SIBIMO koordinasi antar stakeholder dalam penanggulangan bencana juga akan semakin terjalin dengan baik.

“Saya sangat menyambut baik adanya inovasi sistem informasi kebencanaan yang disingkat SIBIMO di Kabupaten Parigi Moutong,”ujarnya.

Menurutnya, aplikasi ini sebagai salah satu terobosan dalam pemberian informasi kebencanaan kepada pemerintah, stakeholder  terkait, maupun informasi yang cepat dan akurat kepada masyarakat luas dalam setiap kejadian bencana.  Informasi awal lanjut Zulfinasran  sangat menentukan keberhasilan penanggulangan bencana.

Lebih lanjut Zulfinasran mengatakan, terhambatnya arus informasi di lokasi bencana dapat menyebabkan data korban menjadi simpang siur, informasi kebutuhan pengungsi menjadi tidak jelas, tindakan medis terhadap para korban menjadi terlambat dan penyaluran bantuan menjadi tidak teratur.

“Sistem informasi kebencanaan daerah, menjadi hal yang sangat mutlak harus kita lakukan guna meminimalisir hal-hal yang kita tidak ingatkan akibat dari terjadinya bencana,”tandasnya.

Sementara itu Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parimo, Rifai, ST mengatakan ,dalam tiga tahun terakhir, beberapa kejadian bencana terjadi di Indonesia khususnya di Kabupaten Parimo seperti bencana banjir, gempa bumi, kebakaran, pohon tumbang, angin puting beliung sampai nelayan yang hilang saat melaut, yang semuanya memakan korban baik jiwa dan materi yang tidak sedikit.  Menurutnya yang menjadi permasalahan saat terjadi bencana sering terjadi kesimpang siuran informasi dari jumlah korban sampai dengan jenis dan banyaknya kerusakan yang ditimbulkan, yang akan berimplikasi pada ketepatan penanganan terhadap bencana tersebut. Demikian pula pada saat pasca bencana  yakni pada saat rehabilitasi/rekontruksi bencana informasi sering tidak terbuka yang berakibat keragu-raguan dalam penanganan fisik terhadap lokasi bencana.

Berita Pilihan :  Kakanwil Kemenkumham Sulteng Dorong Perlindungan Hukum Produk Usaha Ekraf di Sigi

“Berangkat pada permasalahan tersebut diperlukan terobosan suatu sistem informasi kebencanaan yang cepat lengkap dan akurat. Olehnya kami dari BPBD melauncing aplikasi yang kami namakan SIBIMO,”jelas Rifai.

Rifai nenambahkan tujuan pembuatan aplikasi SIBIMO adalah tervalidasinya data-data kebencanaan yang masuk dari instansi dan organisasi lainnya, terjalinnya koordinasi yang baik  antar instansi/organisasi dan relawan di lapangan, tersusunya database kejadian bencana tahun 2020 sampai dengan tahun 2021 serta tersusunya petunjuk tekhnis sistem informasi bencana. ZEE

Pos terkait