BULLETIN.ID – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) terus mendorong kemandirian masyarakat pada sektor kesehatan. Salah satunya dengan menggelar pelatihan pengolahan obat herbal bersama warga Desa Puuroda dan Puubunga, di Balai Desa Puuroda, Kecamatan Baula, Kabupaten Kolaka selama lima hari, sejak Selasa (5-09/09/2023).
Pelatihan herbal merupakan bagian dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Program tersebut dijalankan dengan memprioritaskan wilayah pedesaan lewat Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Mandiri (PKPM). Program ini bagian dari Unit Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Herbal bekerja sama dengan komunitas dan pemda.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Camat Baula Syahrial Darmawan, pemateri Ahli Herbal Medik, dr. Rianti Maharani, serta manajemen PT Vale.
Project Director Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa, Mohammad Rifai menjelaskan, pelatihan ini bertujuan untuk mendorong masyarakat agar dapat memanfaatkan tanaman herbal untuk kesehatan, apalagi keberadaan tanaman herbal dapat dengan mudah ditemukan disekitar area pemukiman masyarakat.
“Pelatihan ini sebagai bentuk komitmen perseroan untuk mendorong kemandirian masyarakat di sekitar area operasional, sehingga nantinya mereka bisa mengolah sendiri herbal untuk meningkatkan kesehatannya. Pelatihan ini juga sejalan dengan nilai-nilai perusahaan untuk meningkatkan kualitas hidup bersama,” jelasnya.
Dia menjelaskan, hasil dari pelatihan ini diharapkan masyarakat bisa mahir menanam tanaman herbal, merawatnya, dan mengolahnya menjadi obat-obatan, sehingga dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat.
Sementara itu, Camat Baula, Syahrial Darmawan menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepedulian PT Vale pada kesehatan masyarakat melalui pelatihan herbal yang dilaksanakan.
“Terima kasih PT Vale atas kepeduliannya, pelatihan ini tentunya sangat bermanfaat karena peserta diajarkan cara memanfaatkan tanaman dan mengolahnya menjadi obat herbal,”tuturnya.
Pada kesempatan itu, Syahrial Darmawan menyampaikan, masyarakat yang mahir dalam pengolahan obat herbal akan diberikan kesempatan untuk bisa membuka usaha pengobatan herbal, dengan membantu pembuatan izin praktek kliniknya.
“Obat-obatan berbahan herbal menjadi alternatif andalan bagi masyarakat Mekongga sejak dahulu. Selain manjur dan murah, bahan-bahannya langsung diperoleh dari alam, juga sangat aman dikonsumsi karena tidak membawa efek samping kimiawi,” ungkapnya.
Apresiasia juga disampaikan Ketua Asosiasi Petani Organik Kolaka (ASPOK), Watno. Menurutnya, kehadiran PT Vale di IGP Pomalaa telah membawa berkah bagi para petani. Ada banyak pengetahuan baru diberikan melalui program PT Vale, seperti ilmu tentang pembuatan pupuk organik, sistem penanaman padi dan sayuran organik yang sehat untuk dikonsumsi.
“Semoga adanya Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat Herbal ini dapat menjadi jalan bertambahnya produk organik di ASPOK. ”Kami berharap ke depan kami tidak hanya memasarkan beras organik, tapi juga obat-obatan herbal untuk masyarakat Kolaka,” harapnya.
Pasca pelatihan, akan dilakukan tindak-lanjut dari materi yang diberikan, seperti pendampingan budidaya obat-obatan herbal secara organik di lahan masing-masing petani, pembuatan obat-obatan herbal, hingga ke tahap pemasaran, juga akan dilakukan monitoring rutin kepada 50 petani yang telah mengikuti pelatihan. Perseroan untuk pertama kalinya mengadakan pelatihan herbal dasar di IGP Pomalaa, kedepannya akan dilakukan pelatihan lanjutan seiring dengan bertambahnya jumlah petani yang akan bergabung.