Tekan Harga Dan Kendalikan Inflasi, Dinas Tanaman Pangan Sulteng Gelar Pasar Murah 

  • Whatsapp
TINJAU PASAR MURAH- Kadis Pangan Provinsi Sulteng Iskandar Nongtji bersama Bupati Sigi Irwan Lapatta meninggal stand pasar murah di Lapangan Kotapulu, Dolo, Selasa 4 Oktober 2023.(Bulletin/Foto:Ist)

SIGI,BULLETIN.ID – Dinas Tanaman Pangan Provinsi Sulawesi Tengah menggelar, gerakan pangan murah yang berlangsung di Lapangan Desa Kotapulu, Dolo, Selasa 4 Oktober 2023.

Gerakan Pangan Murah yang digelar kali ini bertujuan untuk  membantu masyarakat agar dapat memperoleh bahan pokok dengan harga yang terjangkau, di bawah harga pasar, serta menjaga ketersediaan bahan pangan. Termasuk untuk mengendalikan inflasi daerah. 

Kepala Dinas Tanaman Pangan Provinsi Sulawesi Tengah, Iskandar Nongtji mengatakan, sesuai Surat Edaran Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), tertanggal 29 Agustus 2023, semua pimpinan daerah untuk mengintensifkan pemantauan harga pangan dan menggelar gerakan pangan murah untuk stabilisasi harga. Khususnya beras lanjut Iskandar, tiap pekan harus dilakukan pemantauan harga sesuai dengan harga di wilayah zona 2 yang meliputi Jambi, Sumsel, Sulawesi dn Maluku dikisaran Rp9. 550 per kilogram. Saat ini menurut dia, harga beras di pasar lokal mencapai Rp13.000 per kilogram. “Ini menjadi tanggung jawab kita semua melaksanakan pemantauan sekaligus melakukan langkah intervensi pasar agar harga terkendali,” tandas Iskandar pada gerakan pangan murah yang dihadiri dinas terkait di lingkungan Pemprov Sulteng dan Pemkab Sigi.

Ia melanjutkan, jajaran pemerintahan memerhatikan sungguh-sungguh intruksi presiden terkait untuk mendistribusikan cadangan pangan daerah di 13 kabupaten/kota se Sulteng yang harus rampung setidaknya hingga tiga bulan kedepan. Ia juga sudah mengecek di Dinas Pangan Sigi, yang sudah tersalurkan sebanyak 60 persen. Soal cadangan pangan daerah yang disalurkan untuk daerah rawan pangan, kini sudah sudah berjalan. Kota Palu katanya mendapatkan kuota sebanyak 27 ribu ton. Sedangkan Kabupaten Poso sudah disalurkan pekan lalu sebanyak 37 ton lebih. Lebih jauh ia menjelaskan, terkait jaminan penyediaan pangan, Gubernur Sulteng Rusdi Mastura telah mengalokasikan sedikitnya Rp10 miliar pada APBD perubahan 2023. Dana tersebut dialokasikan untuk Cadangan Pangan Daerah (CPD) yang distribusinya berdasarkan usulan dari pemerintah kabupaten/kota. “Pak Gub menaruh perhatian besar soal cadangan pangan ini. Kita siapkan Rp10 miliar pada APBD perubahan 2023, tapi penyalurannya sesuai dengan usulan dari daerah-daerah, ” jelas Iskandar. Ia menjanjikan, gerakan pangan daerah yang digelar hari ini    akan kembali di laksanakan di Desa Peana dan Desa Puroo, Kecamatan Lindu yang bertepatan dengan pelaksanaan Festival Danau Lindu. Selain itu di Kota Palu akan digelar pula kegiatan serupa. 

Berita Pilihan :  Jaga Situasi Tetap Kondusif, Polda Sulteng Perpanjang Operasi Madago Raya 2024

Masih soal pangan, Dinas Pangan Sulteng lanjut Iskandar akan membangun lumbung pangan di Desa Boladangko, lumbung pangan ini dibangun di beberapa desa yang dianggap perlu. Lanjut Iskandar Dinas Pangan  Sulteng yang dipimpinnya juga berencana membangun gudang pangan besar  dengan catatan lahannya disiapkan oleh Pemerintah Sigi. “Uangnya kita siapkan. Pak bupati tinggal siapkan lahannya. Jika gudang pangan ini terbangun maka, pemerintah tak perlu lagi menitipkan pangan di Bulog, ” katanya. Rencana lainnya adalah membangun laboratorium pengujian sebagai lembaga sertifikasi organik. Jika bangunan ini terwujud, maka ini adalah yang kedua di Indonesia. Fungsinya untuk mensertifikasi bahan bahan organik aman pangan yang bisa dikonsumsi warga termasuk untuk menyuplai kebutuhan di rumah rumah sakit dan kawasan industri seperti di Indonesia Morowali Industrial Park (PT. IMIP). 

Di tempat yang sama Bupati Sigi, Irwan Lapatta, mengatakan, pangan murah ini untuk menjaga stabilitas pangan pokok di tingkat konsumen serta meningkatkan akses pasar lagi produsen dengan harga yang terjangkau. Gerakan pangan murah ini menurut Irwan tak semata soal harga. Tapi ini juga gerakan kolektif dari dinas terkait di Kabupaten Sigi di dalamnya ada Dinas Perkebunan, Pertanian dan Dinas Pangan yang bergerak bersama untuk menghadirkan pangan yang yang terjangkau bagi semua kalangan. 

Daerah daerah yang produksi pangannya relatif baik namun meminta agar ada operasi pangan murah. Menurut dia ini disebabkan karena gagal panen yang memicu kenaikan harga pangan pokok di sana. Ia juga menyebut soal beras impor yang membanjiri pasal lokal dan pada saat yang bersamaan Kementerian Pertanian bahkan menyebutkan Kabupaten Sigi adalah daerah yang mengalami surplus beras. Ditanya soal tingginya harga beras di pasar lokal yang mencapai Rp13.000/kg Irwan mengaku belum mengetahui penyebabnya. Padahal cadangan pangan bantuan dari pemerintah pusat sudah terdistribusi sekitar 60 persen. “Saya belum tahu penyebab pastinya. Tapi pemerintah tetap menggalakkan intervensi pasar untuk menstabilkan harga di pasaran, ” katanya bersemangat. 

Gelar Pangan Murah ini diikuti oleh pelaku UMKM yang mendapat subsidi oleh pemerintah maupun Bulog. Sedangkan pelaku usaha yang ikut dalam memasarkan produk sembako murah antara lain, PT Rajawali Nusindo (PT RNI), PT Indomarco Prismatama serta para distributor/ID food dan pelaku usaha menengah. ***

Pos terkait