PALU,BULLETIN.ID – Anggota dewan perwakilan rakyat RI komisi X Sakinah Al Jufri membuka workshop pendidikan arah kebijakan dana bantuan operasional pendidikan tahun anggaran 2023.Rabu (10/10/2023).
Sakinah Al Jufri mengatakan bahwa tujuan dari workshop pendidikan adalah memberikan pemahaman pengetahuan dan pendidikan terkait bantuan operasional satuan pendidikan yang selama ini dinilai terjadi ketidaksinkronan terkait masalah kuklis dan pemahaman.
“ ini membuka ruang agar mereka lebih memahami untuk diapakan bantuan operasional satuan pendidikan itu dan tidak boleh terlambat agar tidak menghambat proses belajar mengajar” Kata Sakinah Al Jufri.
Ia menjelaskan bahwa bahwa pendidikan formal Maupun non formal harus menjadi perhatian bersama dan pendidikan tidak bisa dikerjakan oleh kepala dinas sendiri tetapi semua stake holder harus terlibat dan berkolaborasi dengan baik.
“ karena bantuan operasional ini sangat penting maka kita bekerjasama memberikan yang terbaik tenaga pikiran kita untuk sulawesi tengah” tuturnya.
Sakinah juga menyatakan bahwa Dalam pertemuan komisi, ia senantiasa mengungkapkan bahwa Provinsi Sulawesi Tengah, masih butuh banyak perhatian terkait pendidikan dari pusat.
Sentara itu kepala bidang SMK dinas pendidikan Zulkifli mengatakan bahwa program ini merupakan bantuan pendanaan yang diberikan kementerian pendidikan kebudayaan riset dan teknologi kepada sekolah, yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai biaya operasional sekolah.
“Mudah-mudahan ini akan menyemangati kabupaten agar mau menjadi yang terbaik” tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa Program BOSP sendiri dijalankan sejak lama, pada awalnya BOSP diperuntukkan untuk meningkatkan pendidikan, namun sejalan dengan bertambahnya anggaran oleh pemerintah maka tujuan program BOSP pun meningkat dimana sekarang lebih kepada upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran bagi peserta didik serta program merdeka belajar.
Setiap sekolah berhak menerima BOSP selama sekolah tersebut senantiasa memperbaharui data sekolah melalui platform data pokok pendidikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Sampai dengan bulan mei tahun 2023 jumlah ini dari data jumlah penerima sebanyak empat ratus ribu lebih masih tersisa sekitar tujuh ribu lebih satuan pendidikan yang belum menerima BOSP reguler SMP Tahap 1 tahun 2023, namun untuk sulawesi tengah semuanya sudah ” Tuturnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa salah satu kendala adalah realisasi keseluruhan penggunaan BOSP. Untuk itu ia menghimbau agar setiap sekolah lebih aktif melakukan pelaporan terkait realisasi penggunaan dana BOSP.