POSO,BULLETIN.ID – Warda Tuljannah alias Wardah anak anak dari eks pimpinan MIT Poso almarhum Santoso alias Abu Warda berharap dapat bantuan modal usaha dari pemerintah.
Wardah kini tinggal bersama nenek dan adiknya di rumah peninggalan kedua orang tuanya yakni almarhum Santoso dan almarhum Sumarni di Desa Bakti Agung.
Untuk memenuhi kebutuhannya sehari-harinya, biasanya warga memanggil untuk membantu pekerjaan rumah tangga. Tak hanya itu ia bersama adik dan neneknya yang dalam kondisi sakit terkadang mendapat sembako dari keluarga dan kerabat yang ada di Desa Bakti Agung
Saat ditemui tim Satgas I Ops Madago Raya
di rumahnya di Desa Bakti Agung, Warda Tuljannah alias Warda menyampaikan terima kasih kepada pihak Kepolisian dari Satgas I Ops Madago Raya yang sudah datang mendatangi dirinya untuk bersilaturahmi dan juga terima kasih atas bantuannya yang telah diberikan.
“Sehari-harinya hanya di rumah jaga kios untuk pekerjaan sampingan tidak ada, sedangkan untuk bantuan biasa ada dari rekan-rekan sesama akhwat, namun tidak menentu, kadang-kadang ada dalam sebulan dan kadang-kadang juga tidak ada, terkecuali dari pihak keluarga sering ada diantarkan, sehingga itulah yang membantu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bersama adik dan nenek” Tutur Warda.
Sebelumnya suaminya ditangkap oleh pihak Kepolisian atas keterlibatannya dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pada tanggal 2 Juni 2022, kemudian diproses hukum dan mendapat hukuman pidana penjara selama 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan dan kini ditahan di Lapas Cikeas.
Saat ini suaminya sudah menyatakan setia kepada NKRI, Warda mengaku ia berkomunikasi dengan suaminya sekitar 3 bulan lalu. Ia berharap kepada pihak Kepolisian agar membantu suaminya mendapatkan remisi hukuman, sehingga dia cepat selesai menjalani hukuman dan kembali bersama dengan keluarga.
Dalam kunjungan tersebut tim juga menyampaikan kepada Warda Tuljannah alias Wardan bahwa apa yang sudah terjadi terhadap orang tuanya yakni mendiang Santoso alias Abu Wardah dan suami pertamanya yakni mendiang Khairul Amilin alias Irul, agar mengambil hikmahnya.
begitupun juga dengan suaminya saat ini yakni Fahran jika sudah keluar dari Lapas, agar selalu diingatkan, jangan lagi melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum, dan mendukung program pemerintah serta pihak Kepolisian dalam menjaga serta menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah Kab. Poso.
Saat ini Warda juga menerima serta terbuka bagi siapa saja yang ingin mengunjungi dirinya selagi tujuannya baik dalam hal ini bersilaturahmi.
juga berharap kepada pihak Pemerintah serta pihak Kepolisian bisa diberikan bantuan usaha yang bisa dikelola, sehingga dengan usaha itu bisa membantu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari bersama adik dan neneknya, dikarenakan saat ini tidak ada yang bisa diharapkan untuk bekerja, dikarenakan yang ada di dalam rumah hanya perempuan ditambah lagi neneknya yang sudah tidak bisa lagi kerja yang berat, sehingga tinggal dia sendiri yang bisa diharapkan untuk mencari nafkah.***