Ribuan Santri Ikuti Upacara Peringatan Santri Di Lapangan Kompleks Perguruan Alkhairaat 

  • Whatsapp

PALU,BULLETIN.ID –  Ribuan santri Alkhairaat dari tingkat MDA, SD, MTs, SMP, Aliyah, SMA, SMK dan perguruan tinggi Universitas Alkhairaat (UNISA) serta madrasah dibawah naungan kerja Kementerian agama Kota Palu, mengikuti Hari Santri Nasional yang dilaksanakan di lapangan kompleks perguruan Alkhairaat Pusat Palu Barat Ahad (22/10), di bawah komando inspektur upacara Kyai H.Husen Habibu.

Upacara Hari Santri Nasional tersebut berlangsung khidmat dengan mengenang pejuang para ulama dan tokoh agama serta para santri, khususnya pendiri perguruan Alkhairaat Habib Idrus bin Salim Aljufri yang telah membangun dan mengembangkan lembaga pendidikan agama Islam dalam sebuah wadah Alkhairaat, untuk tujuan yang mulia mencerdaskan anak bangsa serta cinta tanah air Indonesia.

“Tentunya hal ini menjadi sebuah kebanggan kita sebagai keluarga besar Alkhairaat, disamping menjalankan apa yang menjadi tujuan lembaga Alkhairaat yang merupakan khittah pendiri Alkhairaat Habib Idrus bin Salim Aljufri, kita juga di ajarkan untuk bersama menjaga kesatuan dan kesatuan bangsa serta membela memberla kemerdekaan keutuhan NKRI”tegas Husen Habibu.

Alkhairaat sebagai pesantren tersbesar yang di dirikan oleh Guru Tua, selalu mendidik dengan mengedepankan ajaran Akhlakul karima (yang baik), dan Alkhairaat dapat memberikan contoh yang selalu memberikan cahaya kebaikan bagi setiap orang, dan hal ini ibarat menara api yang cahanya dapat dirasakan bagi sekelilingnya.

Alkhairaat lanjut Husen Habibu, sejak hadir di Sulawesi Tengah telah banyak melakukan berbagai hal bagi negara ini, tidak hanya bagi masyarakat Sulawesi Tengah, dan saat ini telah dirasakan. Sehingga pantaslah bagi negara ini, maka pantaslah bagi daerah ini dan maka pantaslah bagi pemerintah saat ini untuk menorehkan perjuangan Habib Idrus bin Salim Aljufri sebagai pahlawan Nasional. 

Berita Pilihan :  Wali Kota Palu Desak Perusahaan Tambang Galian C Atasi Dampak Lingkungan Pasca Hujan Deras

Pernyataan tegas tersebut, langsung di sambut hangat seluruh yang hadir dalam upacara Hari Santri Nasional, dengan gema takbir “Allahu Akbar”, dan lapangan Alkhairaat seakan bergemuruh sebagai tanda Guru Tua sebagai pahlawan Nasional merupakan harga mati.

Dirinya juga menegaskan bahwa, kita semua sebagai Alkhairaat dan yang dilahirkan untuk belajar di Alkhairaat, tentunya kita juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga marwah Alkhairaat, sebagai lembaga terbesar di Indonesia Timur. “Sebagai Abna dan juga masyarakat Kaili, Alkhairaat adalah milik kita, olehnya bersama kita merawat Alkhairaat dan menjaga Alkhairaat, agar Alkhairaat tetap tegak serta berdiri dalam satu kesatuan yang diinginkan oleh Guru Tua (Sami’na Wata’na)”kata Husen Habibu yang Presiden Garda Alkhairaat (GAL).

Sebelumnya acara HSN tersebut, di dahului dengan upacara kenaikan bendera merah putih, yang dilakukan santri Ponpes Putra Alkhairaat Pusat, dilanjutkan menyanyikan himne Alkhairaat, Mars Alkhairaat serta janji santri. Diakhir acara, penampilan drum band siswa siswi MTs Alkhairaat Pusat dan tarian masal zafin oleh santri Ponpes Putra Alkhairaat Pusat. ***

Pos terkait