MORUT,BULLETIN.ID – Pesisir yang indah nan mempesona seringkali menyimpan kisah inspiratif. Seperti cerita seorang perempuan bernama Ratna Juwita Bagenda.
Perempuan yang akrab disapa Itha itu bukan hanya seorang yang punya pengamanan dari status sebelumnya sebagai pegawai honorer, tetapi juga dijuluki pahlawan bagi warga pesisir di Kecamatan Petisia, khususnya bagi para nelayan Desa Koya.
Itha, seorang perempuan yang gigih sudah lama aktif membantu warga yang tinggal di daerah pesisir itu. Itha tak hanya menjadi mata dan telinga, tetapi juga tangan yang siap membantu dalam segala kebutuhan masyarakat pesisir.
Sebagai seorang nelayan, hidup seringkali dipenuhi dengan tantangan dan ketidakpastian. Itha menyadari betul akan hal ini dan memutuskan untuk menjadi penyokong utama bagi para nelayan di sekitarnya.
Itha juga mendorong para kaum perempuan agar mengembangkan kemampuannya dan bisa membantu ekonomi keluarga.
“Jujur saja sejak dulu saya melihat contoh ayah saya yang aktif membantu masyarakat dan sejak kecil saya selalu dibawa orangtua untuk terlibat dalam hal-hal sosial. Dari situlah saya belajar banyak hal,” kata Itha.
Dari ceritanya, Itha adalah ibu rumah tangga yang sering terlibat dalam hal-hal sosial untuk warga pesisir pantai Petisia. Ia seringkali membantu masyarakat yang mengadakan pesta maupun yang lagi berduka.
“Ayah saya mengajarkan saya untuk terus membantu. Jadi saya terbiasa sejak dulu hadir di pesta atau kedukaan untuk membantu maupun memberikan bantuan yang dibutuhkan,” ucapnya.
Setelah perjalanan panjang dan menarik pengalaman bertahun-tahun menjadi seorang honorer di sebuah instansi pemerintah daerah Kabupaten Morowali Utara, Itha memutuskan untuk berhenti dan bergabung dalam partai politik.
Ia memantapkan diri untuk maju sebagai calon legislatif tahun 2023 untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat pesisir.
“Selain menjadi honorer, saya juga mengajar dan tahun ini dapat dorongan dari keluarga dan masyarakat untuk maju,” tuturnya.
Saat ini Itha juga fokus pada pengembangan pendidikan Yayasan Al Khairat. Ia dan keluarga sedang membangun pondok pesantren di sebuah tanah bantuan dari Al Khairat.
Besar hati Itha dan keluarga ingin mendirikan pondok pesantren yang menampung anak-anak pesisir.
“Ada juga bantuan dari pemerintah dan kami harap pembangunan bisa cepat selesai dan bisa membantu banyak anak-anak,” tuturnya.
Tak hanya itu keinginan Itha maju sebagai calon legislatif juga karena keinginannya ingin mewujudkan harapan para honorer.
Atas dasar pengalamannya, ia ingin mewujudkan mimpi para pegawai honorer.
“Saya memiliki tekad untuk memperjuangkan hak-hak mereka karena saya merasakan apa yang mereka rasakan. Saya berharap dapat membuka pintu kesempatan dan kesejahteraan bagi para pekerja honorer,” terangnya.
Itha tidak hanya meninggalkan jejak perubahan di masyarakat, tetapi juga pesan inspiratif.
Pesannya membawa semangat bagi semua orang untuk berkontribusi dalam menjadikan daerah tercinta menjadi lebih baik.
“Ketika kita bersatu dan peduli satu sama lain, kita dapat menciptakan perubahan yang positif untuk semua,” ujar Itha.
Dengan dedikasinya yang luar biasa, Itha telah membuktikan bahwa seorang perempuan bisa menjadi kekuatan positif yang mampu mengubah nasib masyarakatnya.
Ia bukan hanya pahlawan pesisir, tetapi juga suara bagi mereka yang mungkin terabaikan.