SIGI, BULLETIN.ID – Camat Dolo, Muhammad Ali Aljufri buka suara perihal pemberitaan di media massa belum lama ini yang menyebut bahwa pihaknya (Red. Camat Dolo) dan Camat Tanambulava tidak mengeluarkan izin rekomendasi turnamen Ahmad Ali Cup (AAC) 2024 yang rencananya digelar di Kabupaten Sigi yang meliputi Zona I (Lapangan Desa Sidondo 1) dan Zona II (Lapangan Desa Kabobona), serta Kecamatan Tanambulava yang meliputi Zona III (Lapangan Desa Sibalaya Utara) dan Zona IV (Lapangan Desa Tompi Bugis).
“Terkait turnamen sepak bola pak Ahmad Ali Cup. Secara pribadi tidak ada tekanan apalagi intimidasi dari kepala pemerintahan. Semata-mata inisiatif dari saya selaku kepala wilayah kecamatan” kata Camat Dolo, Muhammad Ali di ruang kerjanya, Senin pagi, (10/6/2024) waktu setempat.
“Mengingat event ini dapat dikategorikan event besar dan juga berbicara tentang keamanannya. Ketika dari pihak panitia duduk bersama kami, dalam artian kami diundang pada saat itu untuk membicarakan mekanisme turnamen seperti apa ! Kemungkinan besar saya akan izinkan. Tapi yang terjadi, tidak ada sama sekali. Malahan hanya menyurat. Itupun menyuratnya hanya dititip kepada sekelompok pemuda di desa yang kemudian diteruskan ke kepala desa” tuturnya.
Dijelaskan Ali, pihak panitia semestinya terlebih dahulu duduk bersama dengan kepala wilayah kecamatan perihal membahas seperti apa mekanisme dilapangan. Mengingat, wilayah Kabupaten Sigi khususnya Kecamatan Dolo, sangat rawan tingkat keamanannya.
“Sekali lagi saya tegaskan bahwa alasan utama kami tidak mengeluarkan izin karena tidak adanya duduk bersama dan tidak ada koordinasi dari pihak panitia kepada kami selaku kepala wilayah kecamatan. Itu alasan kami” ujarnya.
Mestinya, lanjut Ali, pihak panitia mengundang camat terlebih dahulu membahas soal keamanannya.
“Semestinya diadakan rapat koordinasi terlebih dahulu untuk membahas progres dilapangan. Utamanya soal keamanan. Jadi tidak benar seandainya ada yang mengatakan pihak panitia sudah melalui mekanisme ! Mekanisme yang mana ?” tanya Ali.
Lebih jauh diterangkan Camat Dolo ini, dirinya sama sekali tidak berniat membunuh karakter pemuda di Sigi yang miliki jiwa olahraga sepak bola.
“Saya juga mantan pemain sepak bola, kami tidak berniat untuk kesana. Hanya saja yang kami sayangkan kepada pihak panitia, kenapa tidak duduk bersama dan kolaborasi membicarakan tentang keamanan turnamen ini. Artinya, sama-sama kita bertanggung jawab ketika tidak diminta-minta ada perselisihan” akuinya.
`Semestinya dalam isi surat mengundang kami untuk menyatukan persepsi ini,` tambah dia.
Keterangan Camat Dolo diatas diperkuat lagi dengan pernyataan Suaib selaku Camat Tanambulava yang meliputi Zona III dan IV turnamen AAC 2024.
Diungkapkan Suaib, pada dasarnya pihak panitia tanpa melalui konfirmasi langsung kepada dirinya selaku kepala wilayah kecamatan.
“Tak ada melalui rapat koordinasi. Surat hanya melalui sekelompok pemuda di desa. Kades diwilayah saya saja kaget didatangi tiba-tiba diberikan surat. Kenapa tidak ke kita langsung selaku kepala wilayah kecamatan”. terangnya.
Dengan demikian, pihak pemerintah di dua kecamatan diwilayah Kabupaten Sigi tersebut menginginkan rapat koordinasi terlebih dahulu antara pihak panitia AAC, camat, kepala desa hingga aparat keamanan TNI-Polri. Bukan melalui surat menyurat.
“Camat ingin rapat koordinasi, bukan surat di sampaikan, itu kuncinya”. tutupnya. (*)