Upaya Pelestarian Lingkungan, Pemprov Sulteng lakukan Gerakan Menekan Emisi Gas Di 5 Sektor

  • Whatsapp
Child Campaigners Save the Children di Sulawesi Tengah Selenggarakan “Pentas Seni Krisis iklim”untuk Tingkatkan Kesadaran. Minggu 09/10/2022 (Foto : indra)

Bulletin.id, Palu – Upaya pemerintah dalam pelestarian lingkungan terus dilakukan, kampanye mengenai dampak buruk krisis iklim atau pemanasan global pun terus disosialisasikan ke masyarakat. 

Pemerintah provinsi sulawesi tengah melakukan suatu gerakan dalam rangka mengurangi krisis iklim dan emisi gas di 5 sektor, yaitu sektor energi, pertanian,kehutanan, perindustrian dan sektor limbah sebagai upaya dalam pelestarian lingkungan. 

Hal lain yang dilakukan adalah dengan membentuk kampung iklim

“Kampung iklim dibentuk untuk melakukan edukasi dan menyampaikan kepada masyarakat terkait bagaimana perubahan iklim yang terjadi, selanjutnya mitigasi apa yang harus kita lakukan terutama dalam rangka untuk mengantisipasi perubahan perubahan iklim ini” Kata Sadly Lesnusa Kepala dinas lingkungan hidup Sulawesi Tengah. 09/10/2022 

Selanjutnya untuk tingkat sekolah kata Sadly, Pemerintah memberikan edukasi dan pembelajaran untuk melakukan pelestarian lingkungan hidup.  

Untuk itu pemerintah juga memberikan ruang untuk berkarya bagi anak – anak  dalam mengkampanyekan peningkatan kesadaran terkait isu krisis iklim. 

Sementara itu Dewi Sri Sumanah selaku Media & Brand Manager Save the Children Indonesia mengungkapkan bahwa Pada September lalu, tepat empat tahun pasca bencana di Palu, Sigi, dan Donggala, Save the Children merilis hasil Asesmen Pemulihan Pasca Bencana di Sulawesi Tengah. 

Hasilnya, hanya kurang dari 15% rumah tangga yang sudah pulih sepenuhnya, baik secara fisik maupun ekonomi. Kondisi masyarakat semakin parah akibat perubahan iklim dan pandemi COVID-19. 

Saat ini, 40 desa di Sulawesi Tengah berisiko tinggi terdampak krisis iklim 9 kabupaten rawan banjir dan longsor, termasuk Palu, Sigi, dan Donggala. 

Di Donggala, banjir rob masih mengkhawatirkan dari waktu ke waktu dan mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti kegiatan ekonomi hingga akses anak-anak ke sekolah. Lebih jauh lagi, hanya 45% rumah tangga yang memiliki fasilitas WASH (sumber air minum dan toilet) yang memadai. Kondisi ini membuat masyarakat di Donggala semakin rentan terpapar penyakit menular–salah satu penyebab utama stunting. 

Berita Pilihan :  Forum Jurnalis Sulteng Dorong Visi Lingkungan dalam Pilgub 2024

“Berangkat dari masalah-masalah lingkungan ini, Save the Children menggerakkan anak-anak di Sulawesi Tengah agar memiliki kesadaran yang kuat tentang bahaya krisis iklim” Tutup Dewi. (Bulletin/Indra) 

Pos terkait