PALU,BULLETIN.ID – Badan nasional narkotika (BNN) Republik Indonesia (RI) fokuskan penanganan narkotik di lapas perempuan sulawesi tengah.Hal ini dikatakan kepala BNN RI saat menjadi narasumber dalam dialog P4GN pemuda nusantara yang dirangkaikan dengan peluncuran empat program bersinar yakni program (Catin) calon pengantin bersinar, Lapas Perempuan bersinar, kampus bersinar dan desa bersinar Rabu,10/05/2023.
Kepala BNN RI Dr. Petrus Reinhard Golose mengatakan bahwa pengfokusan penanganan narkotika di lapas perempuan sulteng karena tinggi kasus narkotika di lapas perempuan.
“Fokus kita untuk sulawesi tengah inj adalah perempuan karena hasil monitoring dari 183 narapidana yang berada di lapas perempuan 138 itu adalah kasus narkotika, kalau kita lihat itu sekitar 75 persen” Kata Kepala BNN RI Dr. Petrus Reinhard Golose
Untuk itu ia mengungkapkan bahwa penanganan melalui soft power of approach hingga ke penanganan melalui rehabilitasi harus dilakukan
dan kedepannya BNN sulawesi tengah dapat melakukan rehabilitasi pada pengguna narkotika.
“ Jadi kita tidak membuat penjara atau lembaga pemasyarakat penuh sesak tetapi bagaimana kita merubah mereka dari yang para pengguna untuk bisa balik, mereka bukan musuh tetap perlu diselamatkan”
“Hasil survei atau prevalensi sulawesi tengah cukup tinggi, dari hasil operasi sinergitas yang dilakukan diantara BNN RI dan BNN dengan kepolisian daerah sulawesi tengah jika dilihat dari 3 tahun belakangan cukup besar terutama untuk Metavitamin”
Ia juga menyebutkan bahwa ditempat yang memiliki perekonomian yang meningkat khusus di wilayah pertambangan orang yang menggunakan metamfetamin atau sabu cenderung naik.
“Untuk itu BNN RI akan terus mengupayakan pemutusan jaringan pada pengguna narkotika “ Pungkasnya. (Bulletin/Nana)