MORUT,BULLETIN.ID – Di tengah gejolak era digital, seorang anak muda bernama Ince M Arief Ibrahim muncul sebagai pahlawan bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Arief sebagai putra daerah tidak sekadar generasi milenial biasa, dia adalah sosok yang peduli dan telah mengubah ratusan UMKM melalui inisiatif digitalisasi.
Menjawab tantangan generasi milenial, Arief yang baru berusia 27 tahun itu tumbuh di tengah era teknologi yang terus berkembang pesat. Sebagai seorang pemuda, ia merasa terpanggil untuk membuat perubahan positif dalam kehidupan generasinya. Melihat tantangan yang dihadapi oleh UMKM tradisional, Arief sadar bahwa transformasi digital adalah kunci kesuksesan di masa depan.
Berbekal pengetahuan teknologi dan semangat kewirausahaan, Arief memulai perjalanan panjangnya untuk membantu UMKM. Dia yang berstatus sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Morowali Utara membangun kerjasama dengan sebuah aplikasi layanan transportasi online bernama Draiv yang memungkinkan para pelaku UMKM untuk menjangkau pasar secara lebih luas.
“Saya berpikir UMKM di Morowali Utara ini harus berkembang dan ekonomi mereka pun ada peningkatan sehingga tahun 2022 bangun kerjasama dengan Draiv. Tercatat ada ratusan masyarakat yang menjadi kurir,” kata Arief dihubungi media ini.
Dengan berbagai fitur modern, seperti pemasaran online, manajemen inventaris, dan pembayaran digital, Arief memberikan solusi terpadu bagi bisnis kecil.
Arief menjelaskan dari kerjasama Kadin dan Draiv itu, terjadi perputaran uang di Wilayah Morowali Utara sebesar Rp12 Miliar per tahun.
“Lewat aplikasi itu, kami menghubungkan UMKM dengan pelanggan. Melalui strategi pemasaran cerdas, kami membantu UMKM membangun citra merek dan meningkatkan visibilitas mereka di dunia maya,” terangnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, ratusan UMKM telah merasakan dampak positif dari inisiatif Arief.
“Mereka tidak hanya berhasil bertahan di tengah persaingan yang ketat, tetapi juga mengalami pertumbuhan signifikan dalam penjualan mereka. Melalui kerjasama itu kami telah membuktikan bahwa digitalisasi bukanlah ancaman, tetapi peluang bagi UMKM untuk berkembang,” tambahnya.
Arief akui bahwa menjadi seorang Ketua Kadin tidak cukup untuk mensejahterakan masyarakat secara keseluruhan. Ia kemudian memberanikan diri untuk maju sebagai calon legislatif di bangku DPRD Morowali Utara melalui Partai Hanura.
Ia punya banyak harapan yang akan dijalankan jika terpilih, salah satunya adalah membantu meningkatkan kesejahteraan generasi milenial secara keseluruhan.
“Saya sebagai anak muda juga punya hati besar untuk kesejahteraan kaum milenial, terutama penyediaan lapangan pekerjaan untuk mereka,” kata Arief.
Arief, diketahui juga telah memiliki sebuah perusahaan media di Makassar yang sudah terverivikasi dewan pers.
Arief tidak hanya berpikir tentang kesuksesan pribadi, tetapi juga tentang memberdayakan mahasiswa asal Morowali Utara yang berkuliah di Makassar.
Arief telah menciptakan peluang bagi mahasiswa asal Morowali Utara untuk bekerja di perusahaannya dan tentunya membawa manfaat yang signifikan bagi kedua belah pihak.
“Saya memahami potensi dan bakat yang dimiliki oleh mahasiswa Morowali Utara, mereka bisa punya kesempatan untuk belajar langsung di dunia kerja, meningkatkan pemahaman mereka,” ucapnya.
“Dengan memberdayakan mahasiswa Morowali Utara, diharapkan berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia lokal. Dengan memberikan kesempatan kerja dan pengalaman langsung itu artinya membantu menciptakan generasi muda yang lebih siap menghadapi persaingan global dan berperan aktif dalam pengembangan daerah,” tambahnya.
Arief akui, banyak hal yang masih dibutuhkan daerah tercintanya itu. Bukan hanya soal pendidikan dan kesehatan, namun juga infrastruktur pendukung lainnya.