MORUT,BULLETIN.ID – Indonesia sebagai negara agraris, selalu bergantung pada sektor pertanian untuk mendukung kehidupan ribuan keluarga petani. Namun, kesejahteraan petani seringkali menjadi sorotan karena berbagai tantangan yang dihadapi, termasuk perubahan iklim, keterbatasan akses ke sumber daya, dan permasalahan pasar.
Namun, di tengah tantangan tersebut, muncul seorang mantan kepala desa yang berdedikasi. Perlahan tapi pasti ia menyelesaikan dua periode kepemimpinan dengan visi jelas untuk meningkatkan kesejahteraan petani di desanya.
Ahmad Dg Mamala (42) seorang pemimpin yang telah menjabat sebagai kepala Desa Lembah Sumara, Kecamatan Soyo Jaya, Kabupaten Morowali utara, Sulteng selama dua periode, memulai karirnya dengan latar belakang yang kuat dalam pembangunan masyarakat dan kebijakan pertanian.
Dengan visi memajukan desanya, ia memilih untuk fokus pada sektor pertanian yang mempekerjakan sebagian besar penduduk desa.
“Bagi saya semua penting, pendidikan dan kesehatan juga tidak bisa disepelekan tetapi saya mau fokus pada kesejahteraan petani,” kata Ahmad yang dihubungi, Jumat (22/12/2023).
Menurut ayah empat anak itu, tantangan utama yang dihadapi petani di Kecamatan Soyo Jaya adalah akses terbatas terhadap teknologi modern, kurangnya pendidikan tentang praktik pertanian berkelanjutan, dan ketidakstabilan pasar. Kepala desa dengan cepat menyadari bahwa solusi yang holistik diperlukan untuk mengatasi permasalahan ini.
“Kita tidak bisa menutup mata untuk kebutuhan para petani, karena Morowali Utara juga termasuk daerah di Sulteng dengan hasil pertanian yang baik,” tuturnya.
Ahmad dg Mamala yang akrab disapa Haji Tonggong itu punya harapan besar dapat meningkatkan produktivitas pertanian.
“Perlu menginisiasi program modernisasi pertanian yang melibatkan pengenalan teknologi pertanian yang inovatif,” kata dia.
Selain itu, mantan kepala desa itu memahami pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi petani. Program edukasi diperkenalkan untuk meningkatkan pengetahuan petani tentang praktik pertanian yang berkelanjutan dan efisien.
Setelah sukses mengatasi beberapa tantangan dalam periode pertama, Ahmad terus memfokuskan upayanya pada pembangunan pondasi keberlanjutan.
Ia memanfaatkan dana desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa itu dengan memenuhi kebutuhan listrik, akses jalan dan fasilitas umum.
Bagi Ahmad penggunaan dana desa harus dikelola secara transparan dan untuk kebutuhan masyarakat.
“Saya kerja amanah saja, jalankan sesuai aturan dan utamakan masyarakat. Meskipun belum membuat masyarakat kaya tapi setidaknya mengurangi beban dan kesulitan mereka,” terangnya.
Meskipun terbilang orang baru dalam dunia politik dan bergabung di Partai Golkar pada tahun 2023, Ahmad bersemangat untuk membangun daerahnya lebih baik lagi.
“Kebutuhan yang akan dipenuhi untuk masyarakat adalah alat pertanian yang pastinya akan memudahkan petani,” ujarnya.
Semangat Ahmad tidak akan berakhir, jika gagal pada tahun ini atau tahun depan maka ia akan kembali berjuang di tahun-tahun yang akan datang.
Keinginannya untuk duduk di bangku Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Morowali Utara juga mendapat dukungan penuh dari masyarakat, keluarga tercinta dan para kerabat.
“Masyarakat yang menilai dan mereka yang merasakan apa yang sudah saya buat. Saya bekerja untuk masyarakat dan kesejahteraan daerah,” tutup Ahmad.***