PALU, BULLETIN.ID – Yayasan Gerakan Sejadah Palu menyatakan dukungan penuh terhadap Satuan Tugas Operasi Madago Raya 2024 dalam upaya mencegah penyebaran paham radikal di Kabupaten Sigi.
Yayasan ini didirikan pada tahun 2021 oleh Ridwan dan Muniarti dengan kantor pusat di Perumahan Citra Alam Blok B1 No. 1, Desa Tinggede, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi. Sementara itu, lokasi asrama yayasan berada di Jalan Manunggal, Perumahan Green Andara, Desa Tinggede Selatan, Kecamatan Marawola. Yayasan Gerakan Sejadah Palu menaungi dua lembaga, yaitu Rumah Qur’an Nur Ikhlas dan Panti Asuhan Gerakan Sejadah Palu, yang menyediakan fasilitas asrama, ruang mengaji, serta perpustakaan.
Pendirian badan hukum Yayasan Gerakan Sejadah Palu telah disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0018165.AH.01. Tahun 2021.
Komitmen Yayasan dalam Menangkal Paham Radikal
Pendiri yayasan, Muniarti, mengungkapkan kekhawatiran terhadap fenomena penggunaan yayasan berbasis pendidikan agama sebagai kedok untuk menyebarkan paham radikal, khususnya di Provinsi Sulawesi Tengah. Ia mencontohkan adanya informasi terkait penutupan salah satu sekolah di Desa Tinggede karena terindikasi menyebarkan paham radikal. Untuk mencegah hal serupa, Yayasan Gerakan Sejadah Palu secara ketat menyeleksi tenaga pengajar baru dan memastikan mereka memiliki latar belakang yang jelas dan bebas dari pengaruh paham radikal.
Yayasan ini mengelola dua lembaga dengan jumlah peserta sebagai berikut:
Rumah Qur’an Nur Ikhlas: 38 peserta.
Panti Asuhan Gerakan Sejadah Palu: 6 anak panti.
*Program Pembinaan*
Yayasan Gerakan Sejadah Palu menerapkan program pembinaan fisik, mental, dan spiritual yang berfokus pada pendekatan keagamaan. Selain itu, yayasan juga mengembangkan kemampuan berpikir anak-anak asuh melalui pendidikan formal dan nonformal untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
*Dukungan terhadap Aparat Keamanan*
Pihak yayasan menyampaikan rasa terima kasih kepada aparat kepolisian yang telah memberikan masukan terkait bahaya paham radikal. Yayasan berkomitmen mendukung tugas-tugas keamanan dengan memastikan lingkungan yayasan bebas dari pengaruh radikalisme. Selain itu, yayasan dengan tegas menolak segala bentuk paham radikal yang dapat memicu tindakan terorisme.
Yayasan Gerakan Sejadah Palu juga berkomitmen untuk bekerja sama dengan instansi terkait dalam menangkal penyebaran paham radikal di masyarakat.
*Awal Berdirinya Yayasan*
Ridwan menjelaskan bahwa Yayasan Gerakan Sejadah Palu didirikan berdasarkan inisiatif bersama istrinya, Muniarti. Pada awal berdiri, yayasan menggunakan rumah pribadi mereka sebagai kantor sementara. Kemudian, yayasan berpindah ke rumah kontrakan sebelum akhirnya memiliki kantor dan asrama sendiri di lokasi saat ini. Lahan untuk gedung baru yayasan merupakan hibah dari seorang donatur, sedangkan biaya pembangunannya diperoleh dari proposal bantuan ke instansi pemerintah maupun swasta, serta donasi masyarakat melalui zakat, infak, sedekah, dan platform media sosial seperti akun Facebook “Sejadah Palu”.
Dengan semangat kerja sama dan dedikasi, Yayasan Gerakan Sejadah Palu terus berupaya memberikan kontribusi positif dalam membangun generasi muda yang tangguh dan bebas dari pengaruh radikal.