PALU, BULLETIN.ID – Guru Besar sekaligus Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Profesor Kiai Haji Lukman Thahir menyatakan bahwa guru sebagai tenaga pendidik memiliki peran strategis dalam menopang target pemerintah terkait pencapaian pembangunan generasi emas 2045.
“Iya, pola pelaksanaan pendidikan dan pengajaran harus lebih menekan pada aspek kriteria atau aspek afeksi,” ucap Profesor Lukman Thahir, di Kota Palu, Selasa (3/12), dalam acara Yudisium dan Pengukuhan Guru Profesional Batch 1 Tahun 2024, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Program PPG Batch 1 Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh UIN Datokarama diikuti sebanyak 217 guru. Para guru berasal dari daerah Kabupaten Poso, Tojo Una-una, Morowali Utara, Buton, Buton Utara, Nunukan dan Kabupaten Pasangkayu.
Saat ini sebanyak 217 guru tersebut, resmi menyandang predikat guru profesional yang ditandai dengan yudisium dan pengukuhan oleh Rektor UIN Datokarama Profesor Lukman Thahir.
Kepada para guru profesional tersebut, Profesor Lukman berpesan agar dalam pelaksanaan pengajaran di kelas, perlu diarahkan pada aspeksi afeksi.
Pendidikan afeksi merupakan sebuah proses pengembangan domain afektif yang meliputi etik, pendidikan sikap, perasaan, kepercayaan, khususnya yang berkaitan dengan estetika, moral, kemanusiaan dan juga nilai. Maka dari itu implementasi pembelajaran berbasis afeksi harus mengintegrasikan antara Intelligence Quoitien (IQ), Emotonal Quotient (EQ), Spiritual Quotient (SQ) atau lebih dikenal sebagai Emotional Spiritual Quotient (ESQ).
Melalui pengajaran dan pendidikan afeksi tersebut, kata dia, guru dapat menekankan dan menanamkan nilai – nilai kejujuran, keadilan, empati, dan pantang menyerah, kepada setiap murid/siswa.
“Jika aspek ini telah ditanamkan kepada siswa, maka selanjutnya guru dapat mengembangkan dengan aspek kognisi, dan psikomotorik,” ucapnya.
Lebih lanjut Rektor menyatakan bahwa UIN Datokarama sebagai salah satu perguruan tinggi yang sedang berkembang, terus melakukan inovasi – inovasi pada aspek pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat, yang salah satu tujuannya untuk mengoptimalkan kontribusi dalam membantu pemerintah daerah terkait pencapaian target pembangunan generasi emas 2045.
“Tentu UIN Datokarama tidak akan berdiam diri dalam melakukan penyesuaian – penyesuaian kebutuhan dengan tantangan zaman,” ujarnya.
Salah satu bentuk kontribusi UIN Datokarama adalah mencetak guru profesional, yaitu guru yang dapat beradaptasi dengan kebutuhan dan tantangan zaman untuk mewujudkan generasi emas 2045.*