PALU – Konsultan media Densus 88 AT menyebut khusus isu terorisme dan radikalisme memasuki gelombang ke IV , seperti industri 4.0.
“Senjatanya bukan lagi senjata api , tapi informasi dan kita sering ikut terpengaruh arus propaganda, agitasi, provokasi (PAP),'” kata Anam analisis media Densus AT 88 dalam sharing session, kabar hoaks dalam ranah digital pada talkshow Festival Media (Fesmed) di Jodjokodi Convention Center (JCC), Jalan Prof. Yamin , Kota Palu Sabtu (10/12).
Selain itu kata dia, teroris mandiri (serigala tunggal), menggunakan sentimen keagamaan dan drama kamera.
Ia mengatakan, teman-teman media harus hati-hati jangan sampai terpengaruh , berita kita menjadi derita orang lain.
Olehnya kata dia, kita tidak boleh menyebut mereka itu jihad dan panggilan atributif misalnya ustad.
Khoirul Anam sendiri merupakan jurnalis kompas, Ia telah menulis berbagai buku salah satunya pernah dibedah Ustadz Adnan Arsal Panglima Damai Poso menjadi best seller.***