Menakar Peran Humas di Era Digital

  • Whatsapp
Muhdar Ibrahim, S.Ag., M.AP.

Palu, BULLETIN.ID Di tengah arus deras perubahan teknologi yang sering disebut sebagai era disrupsi digital, institusi pendidikan tinggi seperti Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu menghadapi tantangan besar untuk tetap relevan. Era ini ditandai dengan kemajuan pesat seperti kecerdasan buatan (AI), platform digital, dan informasi yang melimpah ruah, yang tidak hanya mengubah cara belajar-mengajar, tetapi juga cara berkomunikasi dengan masyarakat. 

Di sinilah peran Humas (Hubungan Masyarakat) menjadi krusial. Humas bukan sekadar menyampaikan berita, melainkan penyuar suara institusi yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan, nilai akhlak, dan pemeliharaan reputasi. 

Artikel mengupas bagaimana peran humas termasuk Humas UIN Datokarama Palu beradaptasi dan berkontribusi di era distrupsi, berdasarkan berbagai inisiatif dan strategi yang telah dilakukan.

Sejarah Singkat UIN Datokarama Palu: Dari IAIN ke UIN

UIN Datokarama Palu, yang terletak di Jl. Diponegoro No. 23, Palu, Sulawesi Tengah, memiliki akar sejarah yang kuat sebagai institusi pendidikan Islam negeri. Awalnya bernama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, universitas ini resmi bertransformasi menjadi UIN melalui Perpres No. 61 Tahun 2021. Perubahan ini mencerminkan visi untuk menjadi “kampus 1000 mimpi” yang tidak hanya fokus pada studi keagamaan, tetapi juga integrasi ilmu pengetahuan umum dan teknologi. Dengan fakultas-fakultas seperti Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Fakultas Syariah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI), Fakultas Ushuluddin, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), serta Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Datokarama Palu telah mendidik ribuan mahasiswa untuk menjadi pemimpin yang berakhlak mulia dan berpengetahuan luas.
Pascagempa dan tsunami 2018 yang melanda Palu, universitas ini bangkit dengan pembangunan kampus baru yang lebih modern, termasuk gedung-gedung berarsitektur Islami yang ikonik.

Transformasi ini juga didukung oleh akreditasi institusi B dari BAN-PT, menandakan komitmen terhadap kualitas pendidikan. Di era disrupsi, UIN Datokarama Palu tidak hanya bertahan, tetapi juga proaktif dalam mengadopsi teknologi, seperti e-learning dan digitalisasi perpustakaan, untuk menjawab tantangan global.

Peran Humas sebagai Wajah Institusi di Era Disrupsi

Rektor UIN Datokarama Palu, Prof. Dr. H. Lukman S. Thahir, M.Ag., pernah menyatakan bahwa “Humas adalah wajah UIN Datokarama.” Pernyataan ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Kehumasan pada September 2025, di mana rektor menekankan pentingnya Humas dalam memperkuat citra positif kampus melalui publikasi yang intensif. Di era disrupsi, di mana informasi beredar cepat melalui media sosial dan platform digital, Humas tidak lagi sekadar mengelola berita konvensional. Mereka harus menjadi strategist digital yang mampu menavigasi overload informasi, memerangi hoaks, dan membangun engagement dengan stakeholder.

Humas UIN Datokarama Palu aktif di berbagai platform, seperti Instagram (@uin_datokarama_official), Facebook (Humas UIN Datokarama Palu ID), dan Twitter. Melalui akun-akun ini, Humas menyampaikan update kegiatan, prestasi mahasiswa, dan pesan-pesan edukatif. Misalnya, pada akhir 2024, Humas mempromosikan pendaftaran mahasiswa baru tahun 2025 dengan kampanye digital yang menarik, termasuk reel Instagram yang menyoroti visi kampus. Strategi ini tidak hanya meningkatkan visibilitas, tetapi juga menarik minat calon mahasiswa dari berbagai daerah, termasuk non-Muslim, melalui program moderasi beragama.

Tantangan utama di era disrupsi adalah adanya penyebaran informasi palsu yang bisa merusak reputasi. Humas UIN Datokarama merespons dengan inisiatif literasi digital, seperti pelatihan user education di perpustakaan pada 2023 dengan tema “Transformasi Perpustakaan Digital di Era Disrupsi.” Kegiatan ini melatih 80 mahasiswa untuk menggunakan teknologi informasi secara bijak, yang secara tidak langsung memperkuat peran Humas dalam menyuarakan nilai-nilai etis.

Menyuarakan Ilmu: Adaptasi Kurikulum dan Pelatihan Digital

Salah satu pilar utama Humas UIN Datokarama adalah menyuarakan ilmu pengetahuan (ilmu) di tengah disrupsi. Universitas ini telah menggelar berbagai workshop dan pelatihan untuk menyiapkan sivitas akademika menghadapi era digital. Contohnya, pada Oktober 2025, FTIK menyelenggarakan pelatihan studi kasus Uji Pengetahuan (UP) PPG Batch 3 untuk 40 mahasiswa dari Kabupaten Sigi. Pelatihan ini, yang dibuka oleh rektor dengan materi “Transformasi Pendidikan Guru di Era Digital: Tantangan dan Peluang,” membahas penggunaan AI dan e-learning untuk pembelajaran inklusif.

Humas mempromosikan kegiatan ini melalui situs resmi dan media sosial, menjadikannya sebagai contoh bagaimana UIN Datokarama menyuarakan ilmu. Selain itu, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) mengadakan workshop kurikulum yang merespons era disrupsi dan overload informasi, dengan tujuan menuju kampus unggul di Asia Tenggara. Workshop ini membuktikan komitmen universitas dalam reformulasi kurikulum pendidikan Islam, integrasi teknologi, dan pengembangan kompetensi guru di era 4.0/5.0.

Melalui publikasi ini, Humas tidak hanya menyebarkan pengetahuan, tetapi juga menginspirasi masyarakat luas. Misalnya, artikel di situs universitas tentang nilai Pancasila sebagai standar perilaku di era disrupsi menekankan pentingnya pendidikan berbasis teknologi yang ditopang sarana memadai. Ini sejalan dengan visi UIN Datokarama untuk mencetak lulusan yang adaptif dan inovatif.

Menyuarakan Akhlak: Moderasi Beragama dan Etika Digital

Akhlak atau moral menjadi inti dari pendidikan Islam, dan Humas UIN Datokarama Palu memainkan peran vital dalam menyuarakannya di era disrupsi. Universitas ini aktif memperkenalkan moderasi beragama kepada mahasiswa non-Muslim, sebagai upaya membangun harmoni sosial di Sulawesi Tengah yang multikultural. Humas mempublikasikan kegiatan ini melalui berita dan posting media sosial, menekankan nilai toleransi dan etika dalam berinteraksi digital.
Di era di mana media sosial bisa menjadi sarana penyebaran kebencian, Humas mendorong kampanye etika digital. Contohnya, dalam pelatihan PPG, pembicara menyoroti pengembangan kompetensi guru untuk desain pembelajaran yang personal dan etis, menggunakan tools AI dengan bijak. Selain itu, penelitian akademik seperti “Manajemen Pendidikan dalam Moderasi Beragama di Era Disrupsi Digital” oleh dosen UIN Datokarama menunjukkan bagaimana universitas mengintegrasikan akhlak dalam pendidikan digital.

Humas juga terlibat dalam program beasiswa seperti KIP Kuliah 2025 untuk 200 mahasiswa, yang dipromosikan sebagai bentuk komitmen sosial dan moral. Ini bukan hanya bantuan finansial, tapi juga pesan bahwa pendidikan harus inklusif dan berakhlak.

Menjaga Reputasi: Strategi Komunikasi Digital

Reputasi adalah aset terpenting bagi institusi pendidikan, dan di era disrupsi, Humas UIN Datokarama Palu bekerja keras untuk menjaganya. Melalui publikasi rutin di situs resmi dan media sosial, Humas membangun narasi positif, seperti prestasi dalam transformasi digital pasca-bencana alam. Rakor Kehumasan 2025 menjadi momentum untuk menyusun strategi publikasi yang lebih agresif, termasuk kolaborasi dengan media lokal dan nasional.

Salah satu inisiatif adalah deklarasi Forum UIN 7 Langit pada 2022, di mana UIN Datokarama bergabung dengan universitas Islam negeri lainnya untuk menjawab tantangan disrupsi secara kolektif. Humas memanfaatkan ini untuk memperkuat reputasi sebagai kampus yang progresif. Selain itu, repositori digital universitas menyediakan akses terbuka ke penelitian, meningkatkan citra akademik secara global.

Kesimpulan: Menuju Masa Depan yang Berkelanjutan

Di era disrupsi, Humas UIN Datokarama Palu telah membuktikan diri sebagai pilar utama dalam menyuarakan ilmu, akhlak, dan reputasi. Dengan strategi digital yang adaptif, universitas ini tidak hanya bertahan, tapi juga menjadi teladan bagi institusi pendidikan Islam lainnya di Indonesia. Tantangan ke depan, seperti semakin maraknya AI dan metaverse, memerlukan inovasi berkelanjutan dari Humas. Namun, dengan fondasi nilai Islam yang kuat, UIN Datokarama Palu siap menjadi “kampus 1000 mimpi” yang menginspirasi generasi mendatang. Bagi masyarakat, ini adalah pengingat bahwa pendidikan bukan hanya tentang teknologi, tapi juga tentang membangun manusia yang berilmu dan berakhlak.***

Penulis:

Muhdar, S.Ag., M.AP merupakan ASN Fungsional Pranata Humas UIN Datokarama 

Pos terkait