Morowali, Bulletin.id – Momentum Natal dan Tahun Baru dimanfaatkan PT Baoshuo Taman Industri Investment Group (BTIIG) atau Huabao Indonesia untuk memperkuat solidaritas sosial sekaligus mendukung kesehatan masyarakat di wilayah lingkar industri.
Sepanjang Desember 2025, perusahaan kawasan industri smelter nikel ini menggelar rangkaian kegiatan sosial yang menyentuh langsung karyawan dan warga desa sekitar.
Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), Huabao Indonesia mencatat keterlibatan ratusan pekerja dan warga dalam kegiatan kemanusiaan, mulai dari perayaan Natal bersama 600 karyawan, pembagian 300 paket sembako di tiga desa, hingga aksi donor darah yang berhasil mengumpulkan puluhan kantong darah.
Manager External Huabao Indonesia, Lin Wujian, mengatakan program tersebut merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam membangun hubungan berkelanjutan dengan masyarakat sekitar kawasan industri.
“Sepanjang 2025, Huabao Indonesia menyalurkan CSR di berbagai bidang, mulai dari infrastruktur, kesehatan, pendidikan, keagamaan, lingkungan, hingga sosial kemasyarakatan,” ujarnya.
Salah satu kegiatan yang mendapat respons luas adalah aksi donor darah yang digelar pada 11 Desember 2025.
Kegiatan ini melibatkan sekitar 150 peserta dan berhasil mengumpulkan 72 kantong darah yang diperuntukkan bagi kebutuhan medis. Donor darah tersebut dirangkaikan dengan seminar kesehatan bertajuk Bincang Sehat, yang mengulas manfaat donor darah bagi kesehatan tubuh.
Selain aspek kesehatan, perhatian terhadap ketahanan sosial warga juga ditunjukkan melalui penyaluran 300 paket sembako menjelang akhir tahun.
Bantuan tersebut disalurkan kepada warga Desa Topogaro, Desa Tondo, dan Desa Ambunu, yang berada di sekitar kawasan industri Huabao. Paket sembako berisi kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, terigu, ikan kaleng, teh, dan mie instan.
Sementara itu, perayaan Natal karyawan yang digelar di Sport Center Huabao Indonesia pada 7 Desember 2025 turut diisi dengan refleksi spiritual tentang peran pekerja dalam kehidupan sosial dan keluarga. Pendeta Sandy Liberty, yang hadir sebagai pembicara, menekankan bahwa makna Natal tidak hanya dirayakan secara seremonial, tetapi diwujudkan melalui sikap kerja dan kepedulian terhadap sesama.
Rangkaian kegiatan tersebut menunjukkan bahwa perayaan akhir tahun di kawasan industri tidak hanya dimaknai sebagai agenda internal perusahaan, tetapi juga menjadi ruang berbagi dan memperkuat hubungan sosial antara industri dan masyarakat sekitar.
