POSO,BULLETIN.ID – Amirudin, seorang mantan Napter, mendapatkan fasilitas pembuatan SIM secara gratis dari Satgas Madago Raya. Kegiatannya saat ini mencakup usaha membeli BBM jenis pertalite dari SPBU Tambarana untuk dijual kembali kepada pengecer atau pedagang di wilayah Napu, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso.
Amirudin pernah terlibat dengan kelompok Jamaah Islamiyah (JI) di Poso Pesisir pada tahun 2008. Pada tahun 2014, ia membantu kelompok MIT yang dipimpin oleh mendiang Santoso dengan mengirimkan logistik. Akibat keterlibatannya, Amirudin ditangkap oleh pihak Kepolisian dan dijatuhi hukuman penjara selama 5 tahun. Ia dibebaskan pada tahun 2018.
Ia juga menghadapi dua kali proses hukum terkait kasus terorisme atas keterlibatannya membantu kelompok DPO MIT Poso.
Satgas Madago Raya membantu memfasilitasi pembuatan SIM, termasuk SIM C dan SIM A, yang dianggapnya penting karena ia sering menggunakan mobil dalam bisnisnya dengan BBM jenis pertalite.
Amirudin mengajak untuk mendukung program pemerintah dalam membangun wilayah Kabupaten Poso.
“Sebagai masyarakat, kita harus mendukung program tersebut agar dapat terlaksana dengan baik” tutur Amirudin
Selain itu, ia juga mengajak untuk mendukung dan membantu pihak Kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Kab. Poso, terutama melalui kegiatan deradikalisasi untuk mencegah paham radikal dan mencapai keamanan dan ketertiban masyarakat.
Ia mengakui kesalahannya sebagai bagian dari kelompok MIT dan berjanji untuk tidak mengulangi tindakan tersebut. Ia menegaskan bahwa pengalaman tersebut menjadi pembelajaran berharga baginya.
