BULLETIN.ID – H. Risharyudi Triwibowo, MM yang akrab disapa Bowo Timumun atau singkatnya Bowo adalah anak asli Sulteng, kakek kandungnya bernama Abdurahman Timumun yg tenar disapa Mantri Timumun pada era 50-60 an yang telah mengabdi lama di wilayah pantai timur kini Kabupaten Parigi Moutong dan wafat dikuburkan di Desa Maninili, Kecamatan Tinombo Selatan, Mantri Timumun beristrikan Aslin Mongi wanita asli Tawaili di Kota Palu.
Bowo anak ketiga dari pasangan Idris Rachman Timumun seorang pejuang sukarelawan Trikora pembebasan Irian Barat yang menikahi wanita asal Pulau Jawa bernama Sri Hartati, anak pertama pasangan ini bernama Haris Julianto, pernah menjabat anggota DPRD Parimo 2014-2019. Pasangan Idris dan Tati dikarunia 6 orang anak kesemuanya lahir dan besar di Jayapura Papua.
Bowo menempuh pendidikan SD, SMP, SMA nya di Jayapura, kuliah sarjana (S1) di Bandung dan lanjut magister (S2) di Jayapura, aktif di organisasi kepemudaan, kemasyarakatan dan olahraga disamping sebagai pengusaha di bidang properti dan perhotelan.
Bowo sapaannya mengawali karir politiknya di usia muda yang tergolong masih muda, bahkan ia pernah menjabat di Partai Kenangkitan Bangsa sebagai Ketua DPC PKB Kabupaten Jayapura selama 5 tahun (1 periode), naik menjadi Ketua DPW PKB Provinsi Papua selama 10 tahun (2 periode), dan kini menjabat sebagai Wakil Sekjen DPP PKB selama 9 tahun (masuk periode ke 2).
Berkarir di pemerintahan menjabat Staf Khusus Menteri Desa, PDT Transmigrasi RI (periode 2016-2019), kini diberi amanah sebagai Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan RI (2019-2024). Telah banyak program yang disalurkan ke Sulteng pada periode itu, sebutkan diantaranya :
1. Tahun 2018 sampai kini, bersama Bupati dan seluruh jajaran dan masyarakat umumnya, kami sukseskan program eksport jagung Kab. Tojo Una Una ke Philipina hasil kerjasama banyak pihak termasuk dengan perusahaan Agro Seger Group (Surabaya),
2. Menjadi jembatan masuknya anggaran 93 Miliar DAK Perubahan tahun 2016 untuk infrastruktur di Kab. Parimo,
3. Menjadi jembatan hadirnya Menristek Dikti Prof. Muhammad Nasir tahun 2018 di wisuda Universitas Tadulako pasca bencana gempa dan tsunami di Palu, Menristek memberi bantuan rehabilitasi sarana prasarana Untad sebesar 283 miliar tahun anggaran 2019,
4. Menjadi jembatan dihibahkannya Balai Latihan Kerja milik Pemprov kepada Kemnaker RI dan kini direhabilitasi dengan anggaran 35 miliar tahun 2022, berlanjut anggaran 2023 dan seterusnya BLK Palu akan mengelola mandiri manajemennya dengan anggaran dari APBN,
5. Menjadi jembatan dibangunnya BLK Morowali dan sedang proses di BLK Morowali Utara yang fokusnya di 2 daerah ini adalah pelatihan alat berat dan kejuruan yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan tambang disini,
6. Menjadi jembatan bagi ribuan anak muda Sulteng yang dilatih di BLK milik Kementerian Ketenagakerjaan yang tersebar di semua provinsi se Indonesia selanjutnya disalurkan kerja di perusahaan smelter yang ada di Sulteng,
7. Menjadi jembatan bagi 517 anak muda Sulteng yang kini sedang kerja di Jepang dengan skema pemagangan selama 3 tahun, gaji perbulan bisa sampai 20 jutaan keatas, ditambah lembur yang juga bisa sampai 20 jutaan perbulan. Setelah magang 3 tahun bisa pulang ke tanah air dan kembali lagi bekerja di Jepang dengan skema penempatan luar negeri. Sudah ada 150.000 lebih pekerja Indonesia di Jepang.
Risharyudi Triwibowo, MM anak asli Sulteng berdarah Jawa ini, dalam pemilu 2024 juga maju sebagai calon legislatif untuk DPR RI Pusat dari Partai Kebangkitan Bangsa nomor urut 1.
Mohon doa restu dan dukungan sebanyaknya masyarakat di atas Tanah Tadulako, apapun ras, suku, agama dan kelompok kita, ayo ciptakan pemilu damai, gunakan hal pilih yang hanya sekali dalam 5 tahun, mari bersama kami menangkan pasangan AMIN (Anies Muhaimin) nomor 1 untuk perubahan Indonesia lebih baik.***
( Advedtorial )