SIGI, BULLETIN.ID – Ahmad Ali kembali menegaskan soal keinginannya membuka akses jalan di Kecamatan Pipikoro di Kabupaten Sigi. Namun untuk bisa merealisasikan keinginan itu, dibutuhkan izin dari pemerintah kabupaten.
“Saya sudah menyiapkan alat berat pribadi saya, kalau pemerintah daerah memberikan izin dan restu, saya akan turunkan alat untuk kerja, dan pekerjaan ini diawasi PU (Dinas Pekerjaan Umum),” ungkap Ahmad Ali di hadapan ribuan masyarakat yang hadir dalam Konser Beramal (Bersama Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri) di Desa O’o Parese, Kecamatan Kulawi Selatan, Kabupaten Sigi, Kamis 25 Juli 2024 malam.
Ahmad Ali mengaku prihatin dengan kondisi infrastruktur, terutama kondisi jalan di beberapa wilayah Kabupaten Sigi. Hal itu diungkapkan Ahmad Ali usai melintasi sejumlah kondisi jalan yang berlubang bahkan sulit dilalui saat menuju lokasi Konser Beramal di Kulawi Selatan.
Sejumlah mobil rombongan Ahmad Ali bahkan sempat bermasalah usai melintasi sungai dengan arus deras. Namun tekad untuk menemui masyarakat membuat rombongan bakal calon gubernur itu tetap melintasi jalur tersebut.
“Tadi saya berfikir, betapa siksanya saya melewati jalan ini. Tapi kemudian pertanyaan saya, bagaimana dengan saudara-saudara saya yang tiap hari melewati jalan ini,” kata Ahmad Ali.
Olehnya, jika ia dipercaya oleh masyarakat menjadi Gubernur Sulawesi Tengah melalui pemilihan kepala daerah (Pilkada) November mendatang, ia ingin pembangunan infrastruktur menjadi salah satu program prioritas.
Bahkan, Ahmad Ali sudah berkeinginan membuka akses jalan ke Kecamatan Pipikoro yang selama ini hanya bisa dilalui dengan kendaraan roda dua. Namun untuk merealisasikan hal itu, ia butuh dukungan, terutama izin pemerintah kabupaten.
“Ini tidak terkait Ahmad Ali mau maju gubernur, ini terkait kemanusiaan. Apapun yang terkait kemanusiaan hal lain harus kita tinggalkan, termasuk soal politik,” katanya.
Kabupaten Sigi yang seharusnya menjadi daerah yang akan menyangga Ibu Kota Nusantara untuk memenuhi kebutuhan logistik di sana, diyakini akan sulit terwujud jika kondisi infrastrukturnya belum mendukung.
“Bagaimana bisa logistik dibawa keluar daerah kalau akses jalannya seperti ini,” kata dia.
Bukan cuma soal jalan, infrastruktur lain yang juga sangat mempengaruhi peningkatan kesejahteraan masyarakat seperti jaringan telekomunikasi juga masih jadi kendala, termasuk di wilayah Kecamatan Kulawi Selatan.
“Ada rasa ketidakadilan bagi masyarakat Kulawi Selatan yang diperlakukan selama ini. Penderitaan ini harus kita akhiri. Kalau daerah mau maju, infrastruktur harus bagus, jalan-jalan desa harus bagus, jaringan telekomunikasi harus bagus,” jelasnya.
Dia menegaskan, setidaknya ada tiga hal yang perlu dilakukan di Kabupaten Sigi, yakni pembangunan infrastruktur, jaminan pertanian dan pembukaan lapangan kerja.
Untuk melakukan itu semua, dibutuhkan kerja sama antara pemerintah kabupaten, provinsi maupun pemerintah pusat. Sehingga dibutuhkan pemimpin yang punya jaringan luas di pemerintahan pusat untuk bisa mewujudkan hal itu. ***