SIGI, BULLETIN.ID – – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Wahdah Islamiyah Kabupaten Sigi memberikan dukungan penuh terhadap operasi Madago Raya dalam upaya mencegah penyebaran paham radikal di wilayah tersebut. Pernyataan ini disampaikan oleh Sekretaris DPD Wahdah Islamiyah Kab. Sigi, Lk. Abdul Haris, S.Pt., M.Si.
Kantor sekretariat DPD Wahdah Islamiyah Kab. Sigi terletak di Kompleks Masjid Abdul Hadir Al-Quraim, yang juga merupakan lokasi Tahfidzul Qur’an Qurrota A’yun, lembaga pendidikan di bawah naungan Divisi Pendidikan Wahdah Islamiyah Provinsi Sulawesi Tengah. Organisasi ini didirikan pada 27 Agustus 2011 dan diketuai oleh Musta’an, S.Ag., M.Pd.I. untuk periode 2021-2026, sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Wahdah Islamiyah Nomor: D.182/QR/I/09/1443 tanggal 8 April 2022.
DPD Wahdah Islamiyah Kab. Sigi memiliki badan hukum yang sah, termasuk SK Kemenkumham RI Nomor AHU-007066.AH.01.07 Tahun 2021 tertanggal 10 Juni 2021 dan Surat Keterangan Terdaftar dari Kementerian Dalam Negeri RI Nomor: 2400-00-00/089/III/2021 tertanggal 23 Maret 2021.
Menurut Lk. Abdul Haris, Wahdah Islamiyah adalah lembaga keagamaan yang mendukung kebijakan pemerintah dalam menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. “Kami mendukung penuh pihak keamanan, khususnya Satgas Ops Madago Raya, dalam menjaga situasi kamtibmas dan berperan sebagai salah satu pilar untuk mencegah penyebaran paham radikal di Kabupaten Sigi,” ujar Abdul Haris.
Pasca penutupan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Qolam yang berada di bawah Yayasan Khairu Ummah, DPD Wahdah Islamiyah Kab. Sigi menerima sekitar 40 peserta didik yang dipindahkan ke lembaga pendidikan Qurrota A’yun, sebagai respons terhadap kebijakan mutasi dari pemerintah Kabupaten Sigi.
Selain di bidang pendidikan, Wahdah Islamiyah juga aktif dalam kegiatan sosial, seperti sunat massal dan penyembelihan hewan kurban. Abdul Haris menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan dari Satgas Madago Raya dan menyatakan kebanggaan karena dapat membantu aparat keamanan dalam meminimalisir penyebaran paham radikal di tengah masyarakat Kabupaten Sigi.
