DONGGALA,BULLETIN.ID – Pemerintah Kabupaten Donggala melalui Dinas Ketahanan Pangan telah mengambil langkah berarti dalam mendukung pertanian lokal.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh media ini, produksi beras Kabupaten Donggala dari Januari hingga Juli 2023 yang mencapai lebih dari 15 ribu ton kini menjadi tulang punggung penopang ekonomi daerah tersebut.
Kunjungan baru-baru ini oleh tim dari Dinas Ketahanan Pangan ke lokasi lumbung pangan di tiga kecamatan di wilayah pantai barat menggambarkan komitmen yang kuat terhadap pengelolaan hasil pertanian.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Moh Fahri, memimpin upaya intervensi cepat untuk meningkatkan kapasitas lumbung pangan di tiga kecamatan tersebut, yaitu di Desa Balentuma, Kecamatan Sirenja, Desa Malino, Kecamatan Balaesang, dan Desa Ogoamas, Kecamatan Sojol Utara.
“Fasilitas lumbung pangan harus dikelola dengan baik karena memiliki peran penting dalam menjaga ketersediaan beras. Kami berkomitmen untuk mendukung BUMDes dalam mengelola pertanian sehingga petani dapat merasakan manfaatnya,” ungkap Moh Fahri setelah kunjungan di Desa Balentuma pada Rabu (30/8/23).
“Komitmen utama saat ini adalah memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam mengelola pertanian,” tambahnya.
Lebih lanjut, mantan Kepala Badan Pendapatan Daerah itu mengatakan dengan adanya 48 lumbung pangan tersebar di 16 kecamatan, dan 3 di antaranya mampu menampung hingga 80 ton beras, Kabupaten Donggala sedang berupaya memastikan pasokan pangan yang memadai untuk penduduk setempat.
“Produksi beras yang meningkat sebanyak 15 ribu ton menjadi tonggak penting dalam usaha ini,” ujarnya.
“Langkah lebih lanjut juga tengah diambil untuk memastikan bahwa lumbung-lumbung pangan ini beroperasi dengan optimal,” sambungnya.
Fahri, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa dengan lumbung pangan yang efisien, diharapkan petani akan merasakan dampak positif dalam bentuk kesejahteraan yang lebih baik, dan daerah tidak akan mengalami kelangkaan beras.
Komitmen untuk memberdayakan BUMDes juga sangat jelas. Moh Fahri menekankan bahwa upaya ini bertujuan untuk mencegah tengkulak menguasai pasar pembelian hasil pertanian, sehingga keuntungan yang lebih besar bisa diperoleh oleh petani.
“Kunjungan baru ini hanya langkah awal. Dinas Ketahanan Pangan berencana untuk terus melakukan intervensi dan kerjasama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) guna memastikan ketahanan pangan nasional terjaga dengan baik,” katanya.
Lumbung pertanian menjadi salah satu pilar utama dalam usaha ini, dan keberhasilannya akan sangat mempengaruhi stabilitas pangan dan kesejahteraan petani di wilayah Kabupaten Donggala, demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Donggala.***