MOROWALI, BULLETIN.ID — Operasi pencarian terhadap seorang nelayan yang dilaporkan jatuh dari perahu di perairan Desa Pulau Dua, Kecamatan Bungku Selatan, Kabupaten Morowali, resmi dihentikan setelah berlangsung selama tujuh hari. Hingga penutupan operasi pada Jumat (12/12/2025), korban belum berhasil ditemukan.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu melalui Pos SAR Morowali mengerahkan Tim SAR Gabungan sejak laporan diterima dari pihak keluarga dan nelayan setempat. Pencarian dilakukan secara intensif di laut dengan melibatkan berbagai unsur, namun tidak membuahkan hasil.
Korban diketahui bernama Irfan (43), seorang nelayan yang berangkat melaut pada Sabtu, 6 Desember 2025, sekitar pukul 06.30 WITA menggunakan perahu jenis katinting. Sekitar pukul 09.00 WITA, perahu korban ditemukan dalam kondisi mesin masih menyala, namun Irfan tidak berada di atas perahu. Upaya pencarian awal oleh keluarga dan nelayan setempat belum menemukan titik terang, sehingga dilaporkan ke pihak SAR.
Memasuki hari ketujuh operasi, Tim SAR Gabungan memulai kegiatan dengan briefing kesiapan personel dan peralatan pada pukul 07.00 WITA. Pencarian dilanjutkan menggunakan satu unit perahu karet serta perahu nelayan dengan cakupan radius hingga 40 nautical mile ke arah timur laut dan tenggara dari lokasi kejadian, menyesuaikan kondisi cuaca dan hasil evaluasi lapangan.
Namun hingga pukul 13.30 WITA, tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban. Setelah melalui musyawarah bersama pihak keluarga dan pemerintah setempat, disepakati bahwa operasi SAR dihentikan dan resmi ditutup pada pukul 14.00 WITA.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Muh. Rizal, S.H., menyatakan seluruh upaya pencarian telah dilakukan secara maksimal sesuai prosedur.
“Kami telah mengerahkan seluruh kemampuan dan bersinergi dengan berbagai unsur SAR selama tujuh hari pencarian. Namun hingga hari terakhir, korban belum berhasil ditemukan. Keputusan penghentian operasi diambil berdasarkan evaluasi bersama dan kesepakatan dengan pihak keluarga,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan semua pihak yang terlibat, mulai dari TNI/Polri, pemerintah desa, hingga masyarakat dan nelayan setempat.
“Meski operasi SAR telah ditutup, kami tetap membuka ruang informasi apabila di kemudian hari ditemukan tanda-tanda yang mengarah pada keberadaan korban,” tambahnya.
Dalam operasi tersebut, unsur SAR yang terlibat antara lain Tim Rescue Pos SAR Morowali, Pos TNI AL, Polairud, Babinsa, Bhabinkamtibmas, pemerintah desa, serta nelayan setempat.







