Misteri Pembunuhan CT,Empat Bulan Berlalu Tanpa Kepastian

  • Whatsapp
Kakak korban Regi, Kuasa Hukum Rukly Cahyadi dan Ibu korban Irini saat konferensi di rumah jurnalis Jjn. Ahmad Yani, Senin (26/06/2023).( Foto:indra)

SIGI,BULLETIN.ID- – Kematian tragis seorang wanita muda inisial  CT (22) yang ditemukan terbakar di area persawahan masih menyisakan tanda tanya besar.

Hingga hari ini, setelah kurang lebih empat bulan berlalu, kepolisian belum mampu mengungkap identitas pelaku pembunuhan tersebut maupun motif di balik kejahatan tersebut. CT, yang bekerja di salah satu pusat pertokoan di Kota Palu, meninggalkan keluarganya dalam duka yang mendalam, sementara harapan mereka untuk penangkapan pelaku semakin pudar.

Isrini, ibu dari CT, telah mengunjungi kepolisian sebanyak tiga kali untuk mencari tahu perkembangan kasus pembunuhan putrinya. Namun, sampai saat ini, mereka masih tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. 

“Saya belum mendapatkan informasi apapun mengenai hasil autopsi hingga saat ini,” kata Isrini, ditemani oleh kuasa hukumnya, Rukly Cahyadi dari Law Office Tepi Barat & Associates, saat memberikan pernyataan di Sekber Rumah Jurnalis, Jalan Ahmad Yani, Kota Palu, pada Senin (26/6).

Meskipun kasus ini telah ditangani oleh polisi selama kurung waktu kurang lebih empat  bulan, Isrini merasa frustrasi karena belum ada titik terang mengenai pelaku pembunuhan tersebut. 

“Mereka berjanji akan memberikan perkembangan pada bulan kelima, tapi setelah saya mengunjungi Polres Sigi tiga kali, belum ada penjelasan yang jelas. Mereka hanya mengatakan bahwa kasus ini masih dalam tahap penyelidikan,” ungkapnya dengan rasa kecewa.

Isrini bahkan merasa bahwa polisi tidak mampu mengungkap pelaku pembunuhan putrinya karena keterbatasan biaya operasional. Ia menyampaikan keluhannya kepada pihak kepolisian. 

“Maaf, mungkin kasus anak saya terlambat terungkap karena tidak ada biaya operasional yang diberikan. Tetapi, penyidik membantah hal tersebut,” ujar Isrini, sambil ditemani oleh anaknya, Regi.

Sebagai kuasa hukum, Rukly Cahyadi menjelaskan bahwa mereka terus memantau perkembangan penanganan kasus pembunuhan ini. Mereka berencana untuk meminta laporan tertulis mengenai perkembangan kasus tersebut. Jika Polres Sigi tidak mampu menyelesaikan kasus ini, mereka akan meminta Polda Sulteng untuk mengambil alih penanganannya.

Berita Pilihan :  Pimpinan dan Anggota DPRD Sambut Kedatangan Dubes LBBP RI Untuk Mesir

Rukly Cahyadi juga mengungkapkan bahwa polisi belum berhasil mengungkap identitas pelaku karena kurangnya saksi yang melihat langsung kejadian serta fakta bahwa telepon genggam korban belum ditemukan. 

Oleh karena itu, mereka terus mendesak kepolisian untuk segera menyelesaikan kasus ini dan menangkap pelakunya. Ketidaktersediaan pelaku yang tertangkap hingga saat ini meningkatkan kekhawatiran ibu korban bahwa kasus serupa dapat terjadi kembali terhadap adik CT atau mungkin korban lainnya. 

Isrini merasa yakin bahwa anaknya dibunuh oleh seseorang yang dekat dengannya, kesimpulan itu muncul ketika ia melihat tempat kejadian perkara (TKP).(Bulletin/Wawa)

Pos terkait