DPRD Donggala Study Cara Efektif Atasi Stunting di DPRD Takalar

  • Whatsapp
Rombongan Komisi 1 DPRD Donggala disambut langsung oleh Ketua DPRD Takalar, Darwis Sijaya di ruang Badan Musyawah DPRD Kabupaten Takalar pada Jum'at (17/05/24). (Bulletin/Foto:Akib)

TAKALAR, BULLETIN.ID – Komisi 1 DPRD Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke DPRD Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan untuk berbagi informasi dan strategi terkait percepatan penurunan angka stunting.

Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari keberhasilan Kabupaten Takalar dalam menurunkan angka stunting serta membahas berbagai upaya yang dilakukan.

Kunker kali ini, Rombongan Komisi 1 DPRD Donggala disambut langsung oleh Ketua DPRD Takalar, Darwis Sijaya di ruang Badan Musyawah DPRD Kabupaten Takalar pada Jum’at (17/05/24).

Sekretaris Komisi 1 DPRD Donggala, Ilham Kawaroe, menjelaskan bahwa penurunan angka stunting merupakan program nasional yang menjadi prioritas.

“Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah provinsi maupun kabupaten untuk menurunkan angka stunting. Kami mendapat informasi bahwa Kabupaten Takalar berhasil menurunkan angka stunting, bahkan pada tahun 2024, angka stunting di Takalar hanya 6,9%. Ini membuat kami ingin berdiskusi dan bertukar pikiran mengenai cara mengatasi masalah tersebut,” ujar politisi Golkar saat dikonfirmasi media ini.

Kunjungan kerja ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan solusi efektif bagi Kabupaten Donggala dalam upaya menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Demikian Sekretaris Komisi 1 DPRD Donggala.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar, dr. Hj. Nilal Fauziah, memaparkan berbagai strategi yang diterapkan di Kabupaten Takalar. Kabupaten yang memiliki 12 kecamatan ini melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam upaya menurunkan angka stunting.

“Dalam membantu penurunan angka stunting di Kabupaten Takalar, kami melibatkan ASN di Pemda yang kami sebut sebagai Bapak Asuh. Selain itu, ada juga bantuan dari CSR,” jelas dr. Nilal Fauziah.

Berita Pilihan :  Asuransi Pertanian Salah Satu Komitmen Ahmad Ali Majukan Sulteng 

Lanjutnya, Setiap ASN memberikan bantuan dana seikhlasnya dan satu anak stunting dibantu oleh satu Bapak Asuh yang berstatus ASN. Tak hanya melibatkan Bapak Asuh, Pemda Takalar juga telah menyiapkan dana sebesar 31 miliar rupiah dalam bentuk BPJS kesehatan untuk penanganan stunting.

“Pada tahun 2024, angka stunting di Takalar hanya 6,9%. Salah satu strategi yang kami gunakan adalah mengintervensi remaja putri sebelum mereka menjadi calon ibu, serta memberikan makanan tambahan selama 1000 hari pertama kehidupan ibu hamil,” tambah dr. Nilal Fauziah.

Pos terkait