POSO, BULLETIN.ID — Yayasan Darul Ulum di Desa Pandajaya, Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso, menyatakan dukungan penuh terhadap upaya Satgas Operasi Madago Raya dalam mencegah penyebaran paham radikal di wilayah Poso. Sikap ini disampaikan langsung oleh Ketua Yayasan Darul Ulum, Ustaz Hamam Saefurrahman, dalam kegiatan silaturahmi bersama aparat keamanan.
Yayasan yang berdiri sejak 2020 dan berlokasi di RT 1/RW 4 Desa Pandajaya itu fokus pada pendidikan agama dan dakwah, serta menaungi sejumlah santri dari berbagai tingkatan. Hamam mengakui bahwa pada masa lalu pernah muncul ajaran keliru yang melarang santri menghormati bendera Merah Putih dan menyebut pemerintah sebagai thoghut. Namun, hal tersebut tidak lagi terjadi, dan para santri kini kembali melakukan penghormatan kepada simbol negara.
Saat ini, kegiatan pendidikan di Yayasan Darul Ulum berjalan dengan berbagai program pembinaan, seperti Tahfidzul Qur’an, Tahsinul Qur’an, pembinaan akidah, ibadah, akhlak, hingga tadarus Al-Qur’an. Program unggulannya adalah tahfiz yang dilaksanakan setiap pagi. Yayasan juga telah mengantongi legalitas untuk SD Qur’an melalui SK Kadisdikbud 188.45/447/DIKBUD/2022 serta NPSN 70033402.
Hamam menegaskan komitmen yayasan untuk menjaga lingkungan pendidikan tetap bersih dari pengaruh paham radikal. Ia menyebut pihaknya tidak menerima tenaga pengajar dengan latar belakang mantan napiter atau simpatisan kelompok radikal. Ia juga berharap kegiatan silaturahmi bersama aparat keamanan dapat terus dilakukan guna memperkuat komunikasi dan pencegahan dini di kalangan santri.
“Yayasan Darul Ulum siap membantu kepolisian serta berperan menjaga kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Poso, khususnya di Pamona Selatan,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, pengurus yayasan turut membentangkan spanduk dukungan sebagai bentuk komitmen bersama dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Pamona Selatan.








