PALU,BULLETIN.ID Festival Lestari merupakan perayaan dan ajang promosi yang diadakan oleh Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) untuk mengembangkan pembangunan lestari. Festival ini diselenggarakan di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah dengan tema “Tumbuh Lebih Baik”.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mendukung festival ini sebagai bagian dari komitmen mereka untuk mendiversifikasi investasi yang masuk dan memperbesar porsi investasi hijau.
“Sulawesi Tengah memiliki potensi alam dan keanekaragaman hayati yang tinggi, seperti kopi, durian, kakao, dan vanili. Tempat-tempat wisata seperti Taman Megalitikum Vatunonju dan warisan budaya seperti Tari Raego dan Kain Kulit Kayu juga menjadi daya tarik bagi pengunjung. Selain itu, Sulawesi Tengah juga memiliki Cagar Biosfer Lore Lindu, yang merupakan aset penting untuk keanekaragaman hayati dan budaya” Kata Ma’mun Amin Wakil Gubernur Sulteng dlam konfrensi pers yang digelar (21/06/2023).
Festival Lestari menjadi momentum penting bagi Kabupaten Sigi dan Provinsi Sulawesi Tengah untuk pulih setelah bencana gempa, likuifaksi, dan pandemi Covid-19. Kearifan lokal dan budaya berperan penting dalam meningkatkan ketangguhan daerah terhadap bencana dan berkontribusi dalam pembangunan lestari. Kabupaten Sigi telah mengusung konsep pembangunan Sigi Hijau sejak tahun 2019.
Festival Lestari juga menyelenggarakan Forum Bisnis dan Investasi Inovasi Berbasis Alam untuk mendukung implementasi pembangunan lestari. Pembangunan berkelanjutan yang berbasis alam dapat menjadi model ekonomi restoratif yang menjaga lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Forum ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk menciptakan kolaborasi.
“banyak potensi di wilayah kabupaten sigi yang harus kita kembangkan selain mengembangkan potensi yang ada,menjaga wilayah kabupaten Sigi juiga adalah hal yang tak b isa kita abaikan” Kata Muh.Irwan Bupati Sigi.
Selain itu, dalam festival ini juga dihadirkan Gampiri Interaksi, sebuah lumbung inkubasi generasi muda penggerak usaha lestari. Mereka mendorong terjadinya inisiasi wadah gotong-royong untuk mewujudkan pembangunan lestari di Kabupaten Sigi. Program GIAT (Gampiri Inkubasi Usaha Lestari) dijalankan untuk mendukung UMKM dalam mendukung pemulihan ekosistem dan penghijauan lingkungan.
Melalui Festival Lestari, diharapkan UMKM dapat memperkenalkan usahanya dan mendapatkan jejaring yang lebih luas. Festival ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat lokal, terutama kaum muda, tentang pentingnya peran mereka dalam pembangunan lestari.
Penulis : Wawa