PALU,BULLETIN.ID – Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama mengembangkan desa binaan menjadi desa percontohan moderasi beragama di Sulteng.
Ketua LP2M UIN Datokarama Doktor Sahran Raden, dihubungi dari Kota Palu, Rabu, mengemukakan pengembangan desa binaan menjadi desa moderasi beragama, merupakan satu bentuk kontribusi UIN Datokarama dalam menopang percepatan pembangunan daerah khususnya pada aspek pembangunan kerukunan umat beragama berbasis desa.
“Untuk kluster desa moderasi beragama dengan mengembangkan kebijakan moderasi beragama, terfokus pada membangun komitmen kebangsaan, memperkuat toleransi, anti kekerasan dan penerimaan terhadap budaya lokal,” ujar Sahran Raden.
Sahran menjelaskan, pengembangan desa moderasi beragama, dilakukan dengan penguatan indikator moderasi beragama meliputi pembinaan masyarakat mengenai komitmen kebangsaan, toleransi antar sesama manusia/umat beragama, anti kekerasan, dan penerimaan terhadap budaya lokal.
UIN Datokarama memiliki desa binaan meliputi Kelurahan Layana di Kota Palu, Desa Pandere dan Desa Kalawara
di Kabupaten Sigi, Desa Sausu dan Desa Silabia di Kabupaten Donggala serta Desa Minti Makmur di Kabupaten Donggala.
Pengembangan desa binaan tersebut, ujar dia, dibagi dalam tiga kluster. Kluster pertama yaitu pengembangan moderasi beragama. Kluster ke dua ialah pengembangan desa pelayanan publik dengan program desa mandiri produktif, desa mandiri berprestasi.
“Kluster ke dua, ini, desa dibina untuk mengembangkan produk – produk hukum pemerintahan desa, pengembangan Bumdesa, penurunan stunting dan penurunan kemiskinan,” ungkapnya.
Sementara kluster ke tiga, meliputi pengembangan desa wirausaha dengan mitra program bisnis produk desa unggulan, manajemen bisnis dan wirausaha desa.
Dalam konsep pengembangannya, kata dia, UIN Datokarama melibatkan mitra pemerintah daerah, BUMN, BUMD, serta sektor swasta untuk menumbuhkan desa yang mandiri, maju dan produktif.
“Pengembangan desa binaan UIN Datokarama Palu sebagai implementasi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang pengabdian masyarakat merupakan kontribusi kampus kepada bangsa dan masyarakat kampus menjadi lokomotif pembangunan pedesaan di Indonesia,” sebutnya.
LP2M memulai dengan melakukan supervisi dan monitoring desa binaan diawali dari Desa Minti Makmur di Kabupaten Donggala. Sahran menyebut supervisi dan monitoring desa tersebut, sekaligus meninjau lahan hibah yang diberikan Pemerintah Desa Minti Makmur kepada UIN Datokarama Palu.
“Pemerintah Desa Minti Makmur menghibahkan lahan seluas 7.200 meter persegi. Lahan ini dapat digunakan untuk pendirian pondok pesantren atas aspirasi pemerintah desa dan masyarakat,” ungkapnya.