POSO,BULLETIN.ID – Gubernur Sulawesi Tengah, H. Rusdy Mastura secara resmi mencanangkan Sulawesi Tengah Negeri Seribu Megalit di Kawasan Situs Palindo, Sepe, Desa Kolori, Kecamatan Lore Barat, Lembah Bada, Kabupaten Poso, pada Selasa (10/10/2023).
Acara pencanangan ini turut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan dari Kementerian Pariwisata, wakil ketua DPRD Sulawesi Tengah, dan berbagai pemangku kepentingan tingkat daerah.
Hal ini merupakan wujud dari komitmen bersama untuk melestarikan dan mengungkapkan kekayaan budaya Sulawesi Tengah kepada dunia.
Gubernur Sulawesi Tengah, H. Rusdy Mastura, dalam sambutannya mengungkapkan kegembiraannya atas langkah besar ini.
Ia menjadikan pencanangan ini sebagai momentum penting untuk mengenalkan megalitik Sulawesi Tengah kepada dunia, dengan harapan megalit ini dapat diakui dan dijaga sebagai Cagar Budaya Warisan Dunia oleh UNESCO.
Rusdy Mastura juga memberikan perintah untuk segera merencanakan pembangunan jalan yang menghubungkan tiga lembah di Kawasan Tampo Lore, guna memfasilitasi hubungan kekerabatan antar masyarakat di tiga kawasan lembah ini.
“Saya mendorong pengembangan sektor pariwisata dengan program pelatihan dan pembinaan Home Stay kepada masyarakat setempat, untuk mendukung kunjungan wisata di kawasan ini,” kata Rusdy Mastura.
Pencanangan ini memiliki tujuan besar, yakni melestarikan situs-situs Megalit di Sulawesi Tengah, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya warisan megalitik, pengembangan pariwisata, pemberdayaan masyarakat, peningkatan kolaborasi, dan promosi pendidikan.
Bupati Poso, Vierna Gladys Inkiriwang, menekankan bahwa pencanangan ini bukan hanya seremonial semata, melainkan juga sebuah penghargaan terhadap warisan budaya yang kaya akan makna, yang harus dijaga, dirawat, dan dilestarikan sebagai bukti nyata kebudayaan di Sulawesi Tengah.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat di tiga lembah Tampo Lore untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan tinggalan arkeologi megalit ini, dengan harapan agar segera diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO.
Keberadaan megalit ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya melalui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif
Dengan upaya bersama ini, Sulawesi Tengah siap untuk menghadirkan kekayaan budayanya kepada dunia dan menjaga warisan megalitik ini untuk generasi mendatang.
Dalam sebuah penggalian arkeologis, sebanyak 2007 artefak dari 26 jenis yang berbeda telah berhasil diidentifikasi di 118 situs yang tersebar di empat kawasan yang berbeda di Sulawesi Tengah.
Ini adalah bukti nyata kekayaan budaya yang luar biasa di wilayah ini. Kawasan lembah besoa menjadi tempat dengan tinggalan arkeologis terbanyak, mencapai 825 buah, diikuti oleh lembah napu dengan 752 buah, lembah Palu dan Lindu dengan 244 buah, serta lembah bada dengan 186 buah.*