PALU,BULLETIN.ID – Tokoh adat di wilayah sulawesi tengah diharapkan mampu memberikan pendidikan bagi masyarakat di wilayahnya masing-masing.
Hal ini dikatakan komisioner KPU Sulteng Nisbah saat membuka sosialisasi pendidikan pemilih segmen masyarakat adat, Kamis (30/11/2023).
“Jangan terpancing atau terpenjara dengan banyaknya kepentingan-kepentingan liar. Dalam proses kontestasi Pemilu 2024, isu hoaks itu sudah mulai bermunculan. Tentu ini menjadi catatan penting dan tanggung jawab dari kita semua, khususnya kalangan masyarakat adat dan budayawan agar menjaga sedemikian rupa nilai-nilai budaya yang memang mengedepankan kesamaan pandang dalam kehidupan masyarakat,” ucap Nisbah
Sosialisasi tersebut dihadiri oleh sejumlah komunitas adat dari berbagai daerah di Sulteng
Anggota KPU Sulteng, Nisbah menilai perbedaan merupakan sebuah potensi yang mesti dikelola menjadi kekuatan bangsa khususnya dalam pelaksanaan Pemilu 2024.
“Kita harus mampu mengelola perbedaan-perbedaan yang ada dan mengakumulasi nya sebagai sebuah potensi yang akan menyatukan kekuatan bangsa ini,” tuturnya.
Nisbah berharap nilai-nilai perbedaan yang ada di masyarakat tidak menjelma menjadi suatu ancaman bagi keutuhan negara.
Sebaliknya, keanekaragaman suku ini merupakan kekuatan yang selalu digunakan untuk mempertahankan nilai-nilai budaya yang ada di Sulawesi Tengah.
Menurut Nisbah, perlu adanya persamaan persepsi karena kontestasi pemilu bisa saja digunakan atau dimanfaatkan oleh sekelompok orang yang menginginkan terciptanya perpecahan.
Melalui Melalui kegiatan ini, tokoh adat diharapkan mampu menularkan pendidikan pemilih kepada masyarakat di masing-masing wilayahnya.