POSO, BULLETIN.ID – Ponpes Darul Wahyain Poso menyatakan Penuh dalam mendukung Satgas Madago Raya Cegah Radikalisme
“Kami siap mendukung Satgas Ops Madago Raya dalam mencegah penyebaran paham radikal di wilayah ini. Sebagai lembaga pendidikan, kami ingin memastikan generasi muda mendapatkan pemahaman agama yang benar dan jauh dari ideologi yang menyimpang,” ujar Ustaz Rahmat, Jumat (24/01/2025).
Ponpes Darul Wahyain memulai perjalanannya pada tahun 2017 sebagai sebuah Rumah Quran yang Didirikan oleh H. Usman, ayah kandung Ustaz Rahmat. Saat itu, lembaga ini hanya memiliki 10 santri. Namun, pada tahun 2018, Rumah Quran tersebut resmi berubah status menjadi Yayasan Pondok Pesantren Darul Wahyain dengan jumlah santri yang terus berkembang hingga kini mencapai sek
Pesantren ini menawarkan program pendidikan yang memadukan kurikulum umum setingkat SMP dan SMA dengan pendidikan agama Islam yang mendalam. Diantaranya, tahfidz Quran, pendidikan bahasa Arab, ilmu syar’i, serta praktek pembelajaran Al-Qu
“Kami berkomitmen membangun generasi yang tidak hanya berakhlak Qurani, tetapi juga memiliki wawasan luas sehingga mampu bersaing di era modern tanpa meninggalkan nilai-nilai agama,” jelas Ustaz Rahmat.
Selain menjalankan kegiatan di pesantren, Ponpes Darul Wahyain juga aktif dalam kegiatan dakwah melalui Komunitas Bikers Subuhan yang dipimpin langsung oleh Ustaz Rahmat. Komunitas ini mengajak masyarakat untuk melaksanakan salat subuh berjamaah di masjid-masjid sekaligus menjadi wadah edukasi tentang pentingnya persatuan dan kesatuan.
“Program Melaui ini, kami ingin menyebarkan pesan perdamaian kepada masyarakat. Kami percaya, pendidikan agama yang benar adalah kunci dalam menangkal paham-paham radikal yang dapat merusak tatanan sosial,” kata Ustaz Rahmat.
Dalam keterangannya, Ustaz Rahmat menyatakan bahwa Ponpes Darul Wahyain berkomitmen menjadi mitra strategi bagi aparat keamanan dalam menciptakan suasana damai di Kabupaten Poso, khususnya Keca
“Kami akan terus memberikan dukungan, baik melalui pendidikan maupun pendekatan sosial, agar Poso menjadi wilayah yang damai dan terbebas dari ancaman radikalisme. Kami percaya, kerja sama yang erat antara aparat keamanan, masyarakat, dan lembaga pendidikan seperti kami dapat menjadi benteng yang kuat melawan ideologi-ideologi yang menyimpang,” tegasnya.
Sebagai lembaga pendidikan yang berdiri sejak tahun 2017, Ponpes Darul Wahyain memiliki visi untuk melahirkan generasi Rabbani yang beriman, berakhlak Qurani, dan memiliki kemampuan menghafal Al-Quran di setiap
Yayasan ini juga terus mengembangkan kurikulumnya agar relevan dengan kebutuhan zaman. Di sisi lain, peningkatan kualitas sumber daya manusia, sarana dan prasarana pendidikan, serta metode pengajaran Al-Quran menjadi fo
“Kami ingin menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif dan menjadi pesantren yang diminati semua kalangan. Melalui pendidikan yang baik, kami yakin dapat mencetak generasi yang memiliki kontribusi nyata dalam menjaga perdamaian di wilayah tersebut
Ustaz Rahmat berharap generasi muda, khususnya di Kabupaten Poso, dapat menjadikan pendidikan agama sebagai benteng dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk pengaruh ideologi yang menyimpang.
“Pendidikan agama bukan hanya soal ritual ibadah, tetapi juga bagaimana kita hidup berdampingan dengan orang lain, menjaga persatuan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Kami siap menjadi bagian dari upaya itu, bersama Satgas Madago Raya, untuk mewujudkan Poso yang damai,” tutupnya.
Dengan program pendidikan yang terstruktur dan dukungan aktif terhadap upaya pencegahan radikalisme, Ponpes Darul Wahyain terus menunjukkan tawaran sebagai salah satu elemen penting dalam membangun masyarakat yang damai dan toleran. Dukungan mereka terhadap Satgas Ops Madago Raya menjadi bukti nyata kontribusi lembaga pendidikan