Ketua TPP – PKK Paparkan Hasil Pelatihan Program Kota Ramah Keluarga Ke Wali Kota Palu

  • Whatsapp
Walikota Palu, H. Hadianto Rasyid, S.E menerima Ketua TPP PKK Kota Palu Diah Puspita, S.AP, Dinas, BP3A Kota Palu, BP2KB Kota Palu, dan BKKBN Sulteng guna membahas program Kota Ramah Keluarga.(Bulletin/Foto: dok humas pemkot)

Bulletin.id, Sebagai bentuk lanjut dari pelatihan program kota kita ramah yang digagas oleh asosiasi pemerintah kota palu(APEKSI) yang bekerjasama dengan yayasan Demi Kita di kota bohor beberapa waktu lalu, Ketua TPP-PKK Diah puspita memaparkan hasil dari pwlatihan tersebut ke wali kota palu Hadianto Rasyid. 06/02/2022

Kota Palu sendiri termasuk dalam kategori kota percontohan kota ramah keluarga dari 9 kota lainnya di indonesi.

Untuk itu sebagai bentuk lanjut terkait program tersebut, PKK bersama Dinas Kesehatan, BP3A, BP2KB, dan BKKBN melakukan audiensi bersama Walikota Palu untuk membahas sekaligus meminta saran terkait tindak lanjut dari program tersebut.


Penurunan angka perceraian, penurunan angka pernikhan dini, penurunan angka kelerasan pda anak, terpenuhinya hak hak pada serta penurunan angka stunting menjadi infikator program tersebut.

Dengan ini Wali kota Palu   menyambut positif program kerja yang dicanangkan tersebut, ia pun berharap agar program tersebut benar-benar direalisasikan dengan indikator-indikator yang jelas, demi mengetahui capaian targetnya.

“Saya mau betul-betul diterapkan dan dilaksanakan, dan kemudian yang menjadi indikator-indikator capaian itu harus jelas, untuk mengetahui apakah target kita itu untuk menjadikan kelurahan menjadi keluarga yang ramah itu terpenuhi atau tidak, dan kapan target keterpenuhannya itu, jangan hanya mencanangkan lalu kemudian tidak dikawal,” tandas Walikota Palu.

Namun, dalam program Kota Ramah Keluarga tersebut, Walikota Palu menyarankan untuk menargetkan final projek ke beberapa kelurahan terlebih dahulu, agar lebih mudah tercapai dengan maksimal.

“Jelas seluruh kelurahan pasti harus, hanya saja harus ada yang menjadi final project, karena jika tidak ada maka tidak akan ada yang bisa difokuskan, entah lima kelurahan, karena kita berbicara tentang serapan atau alokasi penguatan yang akan kita kawal, jika langsung semuanya akan sulit, kemudian dari lima kelurahan itu berhasil, baru bergeser. Makanya perlu target waktu pencapaiannya dan indikator-indikator penilaiannya itu seperti apa harus jelas ukurannya,” tambah Walikota Palu.

Berita Pilihan :  Prestasi Abdul Karim Aljufri Diharap Mampu Menulari  Anak Muda di Sulteng

Bahkan, Walikota Palu menyarankan untuk tidak hanya berhenti pada beberapa OPD tersebut, melainkan dapat bekerjasama dengan dinas-dinas lain yang dianggap memiliki tujuan yang sama dengan program tersebut demi memaksimalkannya.

Pos terkait